tirto.id - Terkait situasi terkini yang sempat menghangat antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara, Cina mengancam Korea Utara akan mengenakan sanksi ke Pyongyang jika negara itu bersikukuh menggelar uji coba nuklir lagi, menurut Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson.
Tillerson, berbicara kepada Fox News, juga mengatakan bahwa laporan intelijen AS menunjukkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un "tidaklah gila."
Tillerson justru menilai Jong-un adalah sosok pemimpin rasional yang bisa menjadi mitra dialog dalam menghentikan program nuklir dan peluru kendali Korea Utara yang diinginkan komunitas internasional.
Komentar Tillerson itu menunjukkan bahwa upaya Presiden Donald Trump yang bertemu Presiden Cina Xi Jinping belum lama bulan ini, mungkin akan menggantungkan diri kepada ancaman keras Cina kepada Korea Utara yang adalah tetangga sekaligus sekutunya.
Hal serupa juga ditegaskan Presiden AS Donald Trump. Ia berharap pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un bersikap rasional dalam menyikapi ketegangan di Semenanjung Korea. Trump memahami sosok Kim yang masih muda namun memegang jabatan tertinggi di negaranya.
”Dia berumur 27 tahun. Ayahnya meninggal, mengambil alih sebuah rezim. Jadi katakan apa yang Anda inginkan, tapi itu tidak mudah, terutama pada usia seperti itu,” kata Trump, dalam wawancaranya dengan Reuters seperti dikutip Antara di Oval Office, Gedung Putih, menjelang 100 hari Trump menjabat sebagai Presiden AS yang jatuh pada Sabtu (29/4/2017) besok.
”Saya tidak memberinya pujian atau tidak memujinya, saya hanya mengatakan itu hal yang sangat sulit dilakukan. Bagaimana dia bersikap rasional atau tidak, saya tidak memiliki pendapat mengenai hal itu, saya harap dia rasional,” lanjut Trump.
Pemerintah AS sedang merencanakan serangkaian sanksi ekonomi baru yang lebih berat terhadap Pyongyang. Namun, Trumpmenegaskan bahwa opsi militer tetap di atas meja yang bisa dipilih setiap saat.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri