Menuju konten utama
Kasus Pembunuhan Mahasiswa UI

Cerita Penghuni Indekos usai Pembunuhan Mahasiswa UI

Setelah kejadian pembunuhan mahasiswa UI tersebut, seluruh penghuni indekos dipindahkan ke tempat lain oleh pengelola.

Cerita Penghuni Indekos usai Pembunuhan Mahasiswa UI
Indekos korban Pembunuhan mahasiswa UI di Kukusan Beji, Depok, Jawa Barat. tirto.id/Fajar Nur

tirto.id - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) jurusan Sastra Rusia, Muhammad Naufal Zidan (19) meninggal di tangan senior di kampusnya, Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23), Rabu (2/8/2023) petang, sekitar pukul 18.30 WIB.

Korban dan pelaku ABB merupakan rekan satu jurusan di Sastra Rusia Universitas Indonesia (UI). Nyawa korban melayang setelah ditikam berkali-kali menggunakan pisau lipat di bagian tubuh oleh Altafasalya.

Peristiwa nahas ini terjadi di sebuah indekos di kawasan Beji Kukusan, Depok, Jawa Barat. Dari pantauan Tirto, lokasi indekos Naufal berada tepat di pinggir jalan utama dan ramai dilalui lalu-lalang pengendara.

Indekos yang ditempati Naufal terdiri dari dua lantai. Kamarnya terletak di lantai bawah dan beberapa langkah dari pintu gerbang indekos.

Pembunuhan Mahasiswa UI

Kosan korban pelaku pembunuhan mahasiswa UI di Kukusan Beji, Depok, Jawa Barat. tirto.id/Fajar Nur

Dedi (27), salah satu penghuni indekos mengakui setelah kejadian pembunuhan seluruh warga kamar dipindahkan ke tempat lain oleh pengelola. Penghuni indekos tempat korban tinggal rata-rata dihuni para pekerja.

”Ini saya mau ambil baju sekalian keluar dinas (kerja). Tapi dari semua ini beda-beda (lokasi pindahnya),” kata pria asal Jombang ini saat berbincang dengan Tirto, Sabtu (5/8/2023).

Walaupun satu atap Dedi tidak mengenal korban dan penghuni indekos lainnya.

Sebab, kamar Dedi berada tepat di atas kamar korban. Saat hari kejadian Naufal meregang nyawa, Dedi mengaku tidak mendengar suara aneh di indekosnya.

“Enggak terdengar apapun juga,” tutur Dedi.

Usai kejadian, kata Dedi, penghuni indekos yang lain pun merasa kaget dan heran karena tidak merasa ada yang janggal. Mereka justru terkejut ketika pihak kepolisian dan awak media datang untuk memeriksa indekos pada Jumat (4/8/2023) kemarin.

"Makanya teman-teman kemarin (Jumat) kumpul bingung aneh juga kok enggak ada yang kedengaran. Kaget juga kok ada polisi pas Jumat," ungkapnya.

Merugi karena Investasi Kripto

Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan motif Altafasalya melakukan pembunuhan bermula memiliki kerugian investasi cryptocurrency (kripto) mencapai Rp80 juta.

Karena merugi, Altafasalya mencari cara dengan meminjam uang kepada teman, korban hingga pinjaman online (pinjol). Totalnya mencapai Rp15 juta.

"Motifnya si pelaku ini mengalami kerugian investasi online kripto. Dia bermain besar, sehingga dia banyak utang lah itu termasuk utang pinjol, sempat juga pinjam uang kepada korban Rp200.000, tapi sudah dikembalikan," kata Nirwan di Polres Metro Depok, Jawa Barat, Sabtu (5/8/2023).

Niatnya, setelah membunuh, barang-barang korban yang diambil bakal dijual untuk melunasi utangnya.

"Kenapa sasarannya korban, karena berteman dan tahu barang-barang yang lumayan, laptop, iphone, macbook, dan tahu persis baru pulang dari kampung si korban punya banyak duit, sempat mencoba membobol kartu ATM korban, tapi tidak berhasil membobol," bebernya.

Pembunuhan Mahasiswa UI

Konferensi pers di Polres Metro Depok. tirto.id/Fajar Nur

Nirwan menjelaskan kronologi pembunuhan berawal dari Altafasalya pulang bersama dari kampus menuju indekos Naufal. Mereka sempat berbincang di kamar.

Tetapi, pelaku berpura-pura hendak pergi dari tempat kos. Saat korban hendak membuka pintu, pelaku malah menendang dan menusuknya dengan pisau lipat yang sebelumnya sudah disiapkan di kantong sebelah kanan.

"Korban sempat melakukan perlawanan menggigit jari pelaku namun oleh pelaku didorong sehingga terpental ke belakang, nah, cincin si pelaku tertinggal di tenggorokan si korban," jelas Nirwan.

Keesokan harinya, pelaku kembali ke kamar korban untuk menutupi jejak pembunuhan setelah sebelumnya menyiapkan plastik hitam besar dan kapur barus untuk menyamarkan amis darah. Korban diikat menggunakan lakban dan dibungkus seperti pocong kemudian pelaku menyembunyikannya di kolong tempat tidur.

Terinspirasi Film & Merasa Dihantui

Altafasalya mengakui terinspirasi dari serial 'Narcos' untuk menikam Naufal. Nirwan Pohan juga menjelaskan pelaku sempat melihat video di YouTube terkait pembunuhan. Pelaku juga mengaku tidak bisa tertidur nyenyak usai membunuh juniornya itu.

"Pelaku malah ingin bunuh diri karena dikejar bayangan bersalah terhadap korban,” tambah Nirwan.

Nirwan menuturkan, pelaku akan dijerat dengan pasal pembunuhan dan pencurian dengan ancaman hukuman mati.

“(Dijerat pasal) 340 dan atau 338 dan atau 365 ayat 5. Pisau (pelaku) sudah lama dimiliki, ancaman hukuman mati atau seumur hidup, paling pendek 20 tahun,” tutur Nirwan.

-----

Adendum: Redaksi mengubah kata meregang nyawa menjadi meninggal pada paragraf pertama pada Minggu (6/8/2023).

Baca juga artikel terkait KASUS PEMBUNUHAN MAHASISWA UI DI DEPOK atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Hukum
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Intan Umbari Prihatin