Menuju konten utama

CEO PSIS Beberkan Stadion Jatidiri Belum Siap untuk Liga 1 2019

CEO PSIS menyebut Mahesa Jenar belum akan berkandang di Stadion Jatidiri, Semarang musim depan.

CEO PSIS Beberkan Stadion Jatidiri Belum Siap untuk Liga 1 2019
Sejumlah suporter klub sepak bola PSIS Semarang yang tergabung dalam Semarang Extreme (Snex) melakukan gerakan koreografi saat mendukung timnya melawan Persib Bandung dalam pertandingan lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (18/11/2018). PSIS mengalahkan Persib Bandung dengan skor 3-0. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.

tirto.id - CEO PSIS, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya alias Yoyok Sukawi memberikan keterangan terkait kondisi kandang Mahesa Jenar, Stadion Jatidiri. Stadion yang terletak di Kabupaten Semarang itu masih dalam tahap renovasi dan belum akan selesai dalam waktu dekat.

Hal ini secara otomatis membuat PSIS tidak dapat menggunakan Stadion Jatidiri sebagai kandang mereka untuk kompetisi Liga 1 2019. Manajemen pun telah mempersiapkan dua stadion alternatif, di Magelang dan Kendal untuk dijadikan home base Mahesa Jenar musim mendatang.

"PSIS sedang bersiap untuk kompetisi tahun depan. Kompetisi 2019 akan semakin ketat dan berat. PSIS 2019 masih akan bertanding di luar Kota Semarang. Manajemen sedang persiapkan dua rumah [Magelang dan Kendal], tentu tidak mudah," tulis Yoyok dalam pernyataannya.

Pada gelaran Liga 1 2018 lalu, Mahesa Jenar menjadikan Stadion Moch Soebroto, Magelang sebagai kandang mereka. Hasilnya sebenarnya tidak sepenuhnya buruk. Bermain di Magelang, PSIS tetap bisa mengalahkan sejumlah tim tangguh macam Arema FC, Persib Bandung, bahkan Persebaya Surabaya.

Namun, inkonsistensi performa di paruh pertama musim membuat Mahesa Jenar gagal finis maksimal. Mereka hanya mengakhiri kompetisi Liga 1 2018 di peringkat 10 dengan 46 poin, hasil 13 kemenangan, tujuh kali imbang, dan 14 kekalahan.

Selain permasalahan kandang, pendanaan juga jadi perkara internal yang sedang ingin dicari jalan keluarnya oleh manajemen Mahesa Jenar. Dalam keterangannya, Yoyok mengatakan bahwa pembiayaan operasional tiap memainkan laga kandang di luar Semarang menghabiskan nominal yang tidak kecil, sehingga mempengaruhi kondisi keuangan secara keseluruhan.

"Ini adalah kelemahan utama, melemahkan kemampuan finansial, dan kekuatan dukungan suporter. Tapi kami sudah lebih siap, dan lebih berpengalaman. Manajemen sedang berburu sponsor, dan memperkuat lini bisnis, serta meningkatkan target pendapatan untuk pondasi keuangan lebih kuat di 2019," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait LIGA 1 2019 atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan