tirto.id - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudistira menuturkan, telur dan daging ayam akan menjadi penyumbang inflasi yang cukup dominan pada Mei 2023. Sebab, harga telur dalam sebulan terakhir sudah naik 6% dan rerata saat ini harga telur masih Rp31.900 per kg.
“Volatile food masih bergerak ke atas. Diperkirakan inflasi Mei akan mencapai 4,4% year on year. Padahal lebaran sudah lewat, tapi inflasi masih akan diatas 4% dan ini akan menjadi tantangan serius bagi pengendalian inflasi,” tutur Bhima saat dihubungi Tirto, Kamis (1/6/2023).
Bhima menambahkan, dengan kenaikan harga kedua pangan tersebut pemerintah perlu mencari solusi yang tepat agar inflasi masih bisa teredam dengan baik dan tidak bertambah.
“Pemerintah harus serius kendalikan harga telur dan daging ayam lewat berbagai intervensi, termasuk meningkatkan jumlah peternak ayam, dan menjamin stabilitas harga pakan ternak,” kata dia.
Harga daging ayam belakangan ini memang terus mengalami kenaikan. Kenaikan terjadi secara bertahap, mulai dari harga Rp48.000 per kg naik ke Rp50.000 per kg. Bahkan pada 25 Mei 2023 sempat tembus Rp53.000 per kg.
Namun, saat ini harga daging ayam sudah mulai turun. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) pada Kamis (1/6/2023), rerata harganya adalah Rp38.150 per kg.
Sementara itu, berdasarkan data PIHPS, harga telur ayam saat ini rerata masih mencapai Rp31.750 per kg dari sebelumnya harga telur dibanderol Rp31.850 per kg. Padahal sebelum ada kenaikan harga, konsumen mendapat harga kisaran Rp25.000 hingga Rp27.000 per kg.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Abdul Aziz