tirto.id - WhatsApp mengeluarkan kebijakan pembatasan pesan yang diteruskan sebanyak 5 kali sekaligus. Kebijakan ini untuk mengatasi hoaks.
Wakil Direktur Kebijakan Publik dan Komunikasi WhatsApp Victoria Grand mengatakan, pembatasan ini untuk 1 pesan terpilih dan bakal diterapkan ke seluruh dunia.
"Fitur meneruskan pesan akan diseragamkan menjadi lima untuk Indonesia dan global," katanya di Jakarta, Senin (21/1/2019).
Keputusan pembatasan ini diambil setelah berdiskusi dengan berbagai pihak di Indonesia, termasuk Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Grand menyadari, 90 persen pesan yang beredar di WhatsApp bersifat privat, sisanya dapat berupa pesan-pesan yang lain.
Diharapkan, dengan pembatasan penerusan ini, jika ada perilaku yang mencurigakan, maka dapat dilacak ke lima pesan sebelumnya.
WhatsApp sendiri tak dapat membaca isi pesan yang dikirim lantaran terenkripsi end-to-end. Hanya pengirim dan penerima pesan yang memiliki kemampuan itu.
Kendati begitu, WhatsApp dapat mendeteksi perilaku berkirim pesan jika ada aktivitas tidak wajar, misalnya meneruskan pesan ke banyak orang sekaligus.
"Mempersulit orang-orang yang kurang bertanggung jawab untuk meneruskan pesan," kata Grand.
Menurut WhatsApp, data mereka menunjukkan, sejak fitur ini diluncurkan, perilaku meneruskan pesan secara global turun hingga 25 persen.
Di lain pihak, Kepala Urusan Publik WhatsApp, Carl Woog menyatakan, fitur baru tersebut bakal dijumpai pada pembaruan WhatsApp yang digulirkan mulai pekan ini untuk Android dan iOS.
"Mungkin hari ini berlaku," kata Woog.
Uji Coba di India
Adapun fitur pembatasan penerusan pesan ini pertama kali diuji coba di India pada Juli 2018.
Ini merupakan tindak lanjut dari insiden yang menelan korban jiwa akibat pesan berantai misinformasi yang beredar di WhatsApp.
"Kami meluncurkan uji coba untuk membatasi penerusan pesan yang akan berlaku untuk semua pengguna WhatsApp [di India]," pernyataan WhatsApp pada 19 Juli 2018.
Menurut CNET, India menjadi salah satu lumbung pengguna WhatsApp terbesar di dunia.
200 juta orang menggunakan aplikasi pesan instan ini dan meneruskan lebih banyak pesan, foto, serta video dibandingkan negara lain.
Dalam uji coba saat itu, WhatsApp tak hanya membatasi penerusan pesan, namun juga media (foto, video, audio), serta menghapus tombol meneruskan cepat.
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Ibnu Azis