Menuju konten utama

Catatan Buruk Final Indonesia Open 2016

Turnamen BIOSP atau BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016 di Istora Senayan, Jakarta 30 Mei hingga 5 Juni 2016 memberikan sejumlah catatan, tak satu pun pebulutangkis Indonesia mampu melaju hingga putaran final. Para pemain yang melaju ke final justru berasal dari Malaysia, Cina, atau Korea Selatan.

Catatan Buruk Final Indonesia Open 2016
Para suporter mengucapkan selamat Hari Pancasila saat pertandingan berlangsung di putaran pertama kejuaraan BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016 di Istora Senayan Jakarta, Rabu (1/6/2016). Bentuk dukungan terhadap atlet dengan cara yang unik menambah atmosfer pertandingan. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean.

tirto.id - Kejuaraan BIOSP atau BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016 yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, dari 30 Mei hingga 5 Juni 2016 kemarin telah selesai digelar. Meskipun turnamen berlangsung tanpa kendala, namun patut disayangkan bahwa tak ada satu pun pemain bulu tangkis Indonesia yang mampu melaju hingga putaran final.

"Patut disyukuri BIOSSP berlangsung baik. Penyelenggaraan berjalan baik meskipun dari segi hasil belum sesuai harapan. Baru kali ini final BIOSSP tidak dihadiri oleh pemain-pemain Indonesia. Semoga ke depan pemain muda lebih berkiprah," ungkap Achmad Budiharto selaku Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), usai penutupan turnamen, Minggu (5/6/2016).

Dalam gelaran Indonesia Open lalu Ihsan Maulana, wakil Indonesia di sektor tunggal putra, mesti mengakui ketangguhan pemain unggulan Lee Chong Wei di semifinal dalam dua set langsung 9-21 dan 18-21. Di sektor ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pasangan Juara Dunia 2013 dan All England 2014, dikandaskan ganda asal Denmark Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding.

Harapan pada ganda campuran unggulan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga harus pupus. Pasangan Juara berturut-turut All England 2012, 2013, 2014 itu dipermalukan oleh pasangan baru asal Denmark, Kim Astrup/Line Kjaersfeldt langsung dua game dengan skor 19-21, 17-21.

Pencapaian Tantowi/Liliyana ini lebih baik ketimbang ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto yang langsung terhenti di putaran pertama. Pasangan peraih trofi All England 2016 itu disingkirkan pasangan non unggulan asal China Lui Kai/Huang Yaqiong langsung dua game 15-21, 10-21.

Sementara unggulan Indonesia dari ganda putri yang diharapkan bisa menyumbang prestasi di Indonesia Open kali ini, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii, juga tumbang di putaran kedua. Pasangan yang kini menempati peringkat dua dunia itu dikalahkan oleh pasangan non unggulan asal Malaysia Hoo Vivian Kah Mun/Woon Khe Wei dengan skor 17-21 19-21.

Absennya para wakil Merah-Putih di turnamen superseries ini menjadi prestasi terburuk Indonesia sepanjang turnamen tersebut digelar mulai tahun 1982. Ricky Soebagja selaku Tim manajer PBSI dan Rexy Maniaky selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi mengakui kekalahan-kekalahan tersebut dan akan segera melakukan evaluasi, terutama untuk persiapan jelang Olimpiade Rio 2016.

Meskipun tak menempatkan wakil Merah-Putih, penyelenggaraan Indonesia Open kali ini tetap mendapat apresiasi yang cukup baik dari para penonton, dimana para suporter masih setia meramaikan jalannya pertandingan hingga turnamen benar-benar selesai. Istora Senayan diramaikan oleh para penonton dari Indonesia maupun dari negeri tetangga yang mewakilkan pemainnya di ajang superseries tersebut.

Thomas Lund selaku Sekretaris Federasi Bulu Tangkis Dunia mengatakan secara umum penyelenggaraan Indonesia Open tahun ini berjalan baik dan selalu ada inovasi. Di tahun ini, inovasi dari panitia adalah mengiming-imingi para atlet dengan hadiah total senilai 900 ribu dolar AS dan diklaim sebagai hadiah terbesar diantara hadiah turnamen superseries lainnya.

"Turnamen ini punya hadiah uang terbesar (di turnamen superseries premier). Tiap tahun ada hal baru, jadi pemain asing banyak yang mau ke sini dan PBSI selalu bisa menciptakan atmosfer yang luar biasa. Saya melihat bahwa kejuaraan berlangsung dengan luar biasa, termasuk keramaian penonton walaupun tidak ada pemain di babak final," ujar mantan atlet bulu tangkis itu.

Berikut adalah hasil babak final Indonesia Open 2016:

Ganda Putri

Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Korea Selatan) mengalahkan Tang Yuanting/Yu Yang (China) dengan skor 21-15 8-21 21-15.

Ganda Campuran

Xu Chen/Ma Jin (China) mengalahkan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na (Korea Selatan) dengan skor 21-15 16-21 21-13.

Ganda Putra

Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong (Korea Selatan) mengalahkan Chai Biao/Hong Wei (China) dengan skor 13-21 21-13 21-16.

Tunggal Putra

Lee Chong Wei (Malaysia) mengalahkan Jan O Jorgensen (Denmark) dengan skor 17-21 21-19 21-17.

Tunggal Putri

Tai Tzu Ying (Taiwan) mengalahkan Wang Yihan (China) dengan skor 21-17 21-8.

Baca juga artikel terkait BIOSSP

tirto.id - Olahraga
Sumber: Antara
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Iswara N Raditya