Menuju konten utama
Edukasi Kesehatan

Cara Pencegahan Penularan HIV AIDS dari Ibu kepada Anak

Cara mencegah penularan HIV/AIDS dari ibu kepada anaknya, salah satunya adalah memberikan ASI eksklusif.

Cara Pencegahan Penularan HIV AIDS dari Ibu kepada Anak
Seorang ibu hamil memperlihatkan kipas bertuliskan Hari AIDS Sedunia saat antre tes HIV di Puskesmas Semen, Kediri, Jawa Timur, Kamis (2/12/2021). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/hp.

tirto.id - HIV atau singkatan Human Immunodeficiency Virus) dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) pada terminal atau tahap akhir. Penyakit ini bisa menular dari ibu kepada anaknya.

Virus HIV mempunyai peluang untuk menurunkan imunitas tubuh seorang manusia.

Menurut situs Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, virus tersebut pertama menyerang sel darah putih.

Lebih khususnya, sel tersebut disebut CD4 yang berfungsi menjaga sistem kekebalan tubuh manusia.

Ketika seseorang terkena penyakit HIV, maka sel-sel tersebut akan dihancurkan sehingga imunitas pun kian menurun.

Berdasarkan buku Infodatin terbitan Kemenkes (hlm. 1), HIV bisa menular lewat cairan tubuh seorang manusia. Misalnya, cairan berupa darah, cairan vagina, sperma, hingga air susu ibu (ASI).

Ketika seorang ibu pengidap HIV mengandung atau melahirkan, anak yang terlahir darinya berpotensi terkena virus juga.

Sementara itu, WHO (2019) menyebut bahwa ada beberapa aktivitas yang tidak menularkan HIV. Di antaranya berjabat tangan, bergantian menggunakan barang, berpelukan, hingga berbagi makanan atau air.

Lantas, bagaimana cara mencegah HIV AIDS dari seorang ibu agar tak menular kepada anaknya?

Cara Mencegah HIV AIDS Menular dari Ibu kepada Anak

Menurut catatan Mochamad Rohiman dalam Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (2020, hlm. 17), ibu pengidap HIV mempunyai potensi sekitar 30-40 persen menularkan virus kepada anaknya.

Potensinya bahkan bisa lebih besar seandainya ibu sudah mencapai tahap AIDS.

Gejala AIDS ini adalah tahap akhir yang diklaim paling fatal akibat HIV. Dengan begitu, seorang perempuan mesti berpikir dua kali jika ingin mengandung bayi.

Seandainya perempuan tersebut adalah pengidap HIV, maka sebaiknya tidak melakukan aktivitas yang akhirnya membuat dirinya hamil.

Namun, situasi tentu berbeda jika HIV baru diketahui ketika perempuan tersebut sudah terlanjur mengandung.

Setelah mengandung, ibu akan melahirkan bayi yang membutuhkan air susunya. Kendati sebelumnya disebut bahwa ASI bisa menularkan HIV, namun potensi penularannya terbilang kecil.

Oleh sebab itu, bayi mesti diperlakukan sebagaimana mestinya. Ibu wajib memberikan ASI agar pertumbuhan bayinya tidak terhambat.

Selain cara di atas, ada juga yang perlu dilakukan agar penyebaran HIV bisa dicegah sejak dini.

Hal ini bisa dieksekusi dengan cara menyadari tanggung jawab seorang manusia sebagai bagian dari kehidupan.

Seandainya diri Anda terkena HIV, maka orang-orang di sekeliling Anda bisa merasakan penderitaan yang sama.

Dengan memahami hal tersebut, keluarga, teman, sampai tetangga kita bisa terhindar dari ancaman HIV.

Baca juga artikel terkait CARA MENCEGAH HIV atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno