Menuju konten utama

Cara Merayakan Malam Tahun Baru di Tengah Pandemi COVID-19

Agar keluarga aman dan sehat, cara merayakan malam tahun baru di tengah pandemi harus disertai dengan penerapan prokes ketat. Berikut ini panduannya.

Cara Merayakan Malam Tahun Baru di Tengah Pandemi COVID-19
Ilustrasi Nonton Film. foto/istockphoto

tirto.id - Perayaan malam tahun baru kali ini masih dalam situasi pandemi. Oleh karenanya, dalam merayakan pergantian tahun harus disertai dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Lebih baik lagi jika melakukan kegiatan dengan tanpa harus ke luar rumah, agar keluarga tetap aman dan sehat.

Meski tahun ini hampir berakhir, tetapi ini bukanlah waktu untuk merayakan malam tahun baru seperti tahun-tahun sebelumnya. Di tengah pandemi Covid-19, merayakan pergantian Tahun Baru dengan cara tetap berada di rumah menjadi pilihan terbaik.

Menurut Shruti Gohil, Direktur Medis serta profesor di Sistem Kesehatan Irvine Universitas California, Covid-19 tidak peduli jika seseorang akan pergi dan berkumpul untuk hiburan.

Hal terpenting bagi virus tersebut adalah menyebarkan dirinya kepada siapa pun lewat media apa pun. Dilansir dari Goof House Keepig, perayaan malam tahun baru berpotensi menjadi tempat penyebaran paling masif.

Yang Perlu Dipertimbangkan Saat Merayakan Malam Tahun Baru

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merayakan malam tahun baru. Dikutip dari CDC, beberapa hal ini berdasar pada regulasi yang berlaku, dan dapat digunakan sebagai pelengkap bukan pengganti :

1. Pertemuan sederhana antara teman ataupun keluarga

  • Tingkat penularan Covid-19 dalam komunitas kecil

Pertemuan ini terdiri dari anggota kelurga, maupun teman dekat. Pertimbangan risiko penularan Covid-19 dapat terjadi dengan berbagai cara, riset sederhana terkait tempat yang akan digunakan untuk melakukan pertemuan.

  • Paparan selama perjalanan

Selama melakukan perjalanan, seseorang dapat berpotensi mengalami infeksi Covid-19 di bandara, stasiun bus, stasiun kereta api, transportasi umum, pompa bensin, maupun tempat peristirahatan.

  • Lokasi pertemuan

Pertemuan di dalam ruangan, terutama yang berventilasi buruk seperti ruang sempit dan tertutup tanpa udara dari luar akan lebih berisiko daripada pertemuan di luar ruangan.

  • Durasi pertemuan

Pertemuan yang berlangsung lebih dari 15 menit, apalagi dengan pasien pengidap Covid-19 dapat meningkatkan risiko penularan. Sehingga, pertemuan yang singkat akan lebih disarankan.

  • Jumlah orang pada pertemuan

Pertimbangkan jumlah orang yang akan ikut dalam pertemuan atau acara malam tahun baru Anda. Semakin banyak orang maka potensi penularan Covid-19 juga semakin besar.

Pastikan untuk tetap menjaga jarak dan menggunakan masker serta mengikuti protokol kesehatan selama acara kumpul bersama keluarga atau kerabat dekat.

  • Perilaku sebelum pertemuan

Individu yang tidak mematuhi protokol kesehatan seperti tidak memakai masker, dan tidak memperhatikan jarak sosial akan berpotensi lebih tinggi terpapar Covid-19.

  • Perilaku selama pertemuan

Selama pertemuan peserta juga disarankan sebaiknya tidak mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang.

2. Menghadiri atau sebaiknya lakukan pertemuan skala kecil

Beberapa hal yang perlu diperhatikan di antaranya:

  • Periksa tingkat infeksi di area peserta tinggal, maupun pemilihan waktu yang tepat berdasarkan situs departemen kesehatan negara.
  • Batasi jumlah tamu yang datang, upayakan agar selalu berjarak sebanyak 6 kaki.
  • Selenggarakan pertemuan di luar ruangan, daripada di dalam ruangan.

3. Makanan dan minuman di selama perayaan tahun baru

Hingga saat ini belum ada data yang menuliskan bahwa makanan atau minuman berkaitan dengan dengan penyebaran Covid-19 secara langsung.

Akan tetapi, seseorang yang menyentuh permukaan atau benda seperti makanan, kemasan makanan, atau peralatan yang terpapar virus, kemudian, menyentuh mulut, hidung, atau mungkin matanya sendiri maka berpotensi tertular virus Corona juga.

Hal terpenting adalah mengikuti protokol kesehatan yang dapat mengurangi risiko penyakit dari kuman bawaan makanan.

4. Perjalanan dan penginapan

Menunda perjalanan dan tinggal di rumah merupakan cara terbaik untuk melindungi diri sendiri, maupun orang lain dari infeksi Covid-19.

Namun, apabila Anda hendak melakukannya pertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat membantu untuk lebih meyakinkan langkah tersebut:

  • Apakah ada orang di dalam rumah yang memiliki risiko tinggi penularan Covid-19?
  • Berapa jumlah kasus Covid-19 di tujuan Anda?
  • Bagaimana keadaan rumah sakit yang menampung pasien Covid-19?
  • Apakah ada batasan jumlah pengunjung di tujuan Anda?
  • Apakah ada jarak antar orang selama berpergian?

infografik sc persiapan tahun baru

infografik sc persiapan tahun baru. (tirto.id/Fuad)

Cara Merayakan Malam Tahun Baru di Tengah Pandemi

Berikut cara merayakan malam tahun baru di tengah pandemi Covid-19 menurut Real Simple:

1. Awali dan akhiri pesta secepat mungkin

Hal ini tidak berlaku apabila perayaan malam tahun baru selalu dirayakan di luar ruangan. Akan tetapi, perayaan malam tahun baru yang berlangsung di dalam ruangan dapat dilakukan dengan meminta setiap orang untuk merayakan tahun baru secara terpisah.

Kemudian, menghitung mundur malam pergantian tahun secara bersama-sama. Cara ini juga dapat dilakukan secara virtual.

Lalu, kumpulkan semua orang di luar ruangan untuk waktu yang singkat nanti malam.

2. Pencahayaan yang cukup

Upayakan agar ruangan yang digunakan untuk merayakan tahun baru mirip dengan tempat Anda berpesta biasanya. Misalnya, menggunakan lampu hias di sekitar ruangan sehingga membuat suasana layaknya klub malam yang biasanya didatangi.

3. Tinggalkan masa lalu

Masa pergantian tahun, membuat banyak orang ingin mengucapkan selamat tinggal dan memanfaatkannya sebaik mungkin.

Di Cina, tradisi yang digunakan adalah orang-orang membersihkan rumah mereka sebelum tahun baru. Tradisi ini sebagai simbol untuk tiap orang agar dapat menyingkirkan kesialan sebelumnya, dan siap menyambut kebaikan.

4. Sajikan banyak makanan keberuntungan

Beberapa makanan keberuntungan di antaranya, mi panjang. Mi panjang melambangkan umur panjang dan kemakmuran di Cina dan Jepang.

Kemudian, kacang polong hitam yang direbus dengan ham hock, dan collard greens. Makanan itu adalah salah satu simbol keberuntungan.

Tidak hanya itu terdapat pula jenis makanan yang terlihat dianggap layaknya koin atau uang tunai, seperti jeruk mandarin, pangsit, kubis, roti jagung, lentil, dan sayuran. Makanan itu dianggap membantu membawa Anda pada kemakmuran di tahun baru.

Selain itu, orang Jerman makan babi marzipan yang lucu untuk awal tahun baru yang penuh keberuntungan.

Berbeda di Spanyol, tiap orang pada tengah malam memakan 12 buah anggur di mulut Anda. Kemudian, satu buah untuk setiap gerakan jam.

Hal ini dapat membantu Anda untuk memulai tahun dengan segala hal yang ingin diperbarui.

5. Lakukan dengan sedikit berbeda

Merayakan tahun baru di luar ruangan biasa menjadi hal yang dilakukan setiap pergantian tahun. Namun tak ada salahnya jika tahun ini merayakan pergantian tahun dengan cara sedikit berbeda seperti menonton film atau membaca buku.

Tradisi Unik Perayaan Tahun Baru di Berbagai Negara

Tradisi perayaan tahun baru di berbagai negara dilakukan dengan cara yang super unik. Misalnya, orang Denmark merayakan tahun baru dengan memecahkan piring!

Orang-orang di Rusia diminta menuliskan permintaan tahun baru di selembar kertas dan kemudian membakarnya. Abu atau sisa-sisa pembakaran itu kemudian dimasukkan atau dicampurkan ke dalam gelas sampanye atau minuman. Tentu saja, mereka meminumnya sebelum jam melewati 12 malam.

Di Skotlandia tahun baru disambut dengan penuh semangat. Masyarakat di sana akan mengadakan “Hogmanay” atau perayaan dengan menyalakan api yang dimulai pada tanggal 31 Desember dan dapat berlangsung selama 2 hari.

Sementara di Thailand, orang-orang merayakan tahun baru dengan saling menyiramkan air. Di sana banyak orang berjalan dengan ember-ember air yang siap untuk disiramkan kepada orang-orang.

Baca juga artikel terkait TAHUN BARU atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
Penyelaras: Ibnu Azis