tirto.id - Kendaraan mobil banyak dipilih masyarakat untuk mudik Lebaran karena memberikan keleluasaan selama dalam perjalanan. Menggunakan mobil memiliki keuntungan terkait fleksibilitas waktu dan rute, sehingga pemudik bisa mampir ke suatu tempat yang belum direncanakan sebelumnya.
Pemeriksaan menyeluruh sebelum melakukan perjalanan mudik Lebaran dengan mobil penting dilakukan untuk menghindari mesin mengalami panas berlebih (overheat). Mesin overheat merupakan salah satu masalah yang kerap dialami pemudik, terutama ketika dihadapkan pada kemacetan panjang.
Kemacetan membuat mesin mobil menyala lebih lama tanpa istirahat. Akibatnya, mesin yang bermasalah menimbulkan panas yang tidak terkontrol lagi. Salah satu efek yang paling berbahaya yang dapat disebabkan oleh overheating adalah ledakan mesin.
Menurut Carparts, ini bisa terjadi ketika bahan bakar di dalam silinder terbakar secara tidak menentu dan menimbulkan percikan api. Jika mobil dipaksa terus berkendara dalam kondisi ini, dapat menyebabkan kerusakan cincin piston dan ledakan mesin.
Mengutip Antara, penyebab mesin kendaraan cepat pamanas tidak lepas dari adanya komponen yang mulai aus. Misalnya, kipas radiator yang bermasalah akan membuat kinerjanya dalam mendinginkan radiator tidak maksimal. Mesin pun akhirnya memiliki panas cukup tinggi tidak bekerja optimal.
Saat mesin overheat, umumnya berpengaruh pada matinya kipas AC. Bila mulai dirasakan mesin mengalami overheat, pengemudi sebaiknya mulai waspada.
Selain memeriksa semua bagian yang berkaitan dengan sistem pendinginan bekerja prima, pengemudi perlu pula melakukan beberapa langkah pencegahan mesin overheat.
Misalnya, pastikan selalu memeriksa ketinggian cairan pendingin radiator dan ganti setiap mobil menempuh jarak 40.000 kilometer. Cek pula seluruh bagian pandinginan apakah terjadi kebocoran atau tidak. Selain itu, pertimbangkan mengganti oli mesin terlebih dahulu saat akan melakukan perjalanan panjang.
Terakhir, untuk mengantisipasi kemungkinan masalah pada mobil saat mudik, lakukan servis dan pengecekan di bengkel. Pengecekan di semua bagian mobil akan memberikan kenyamanan berkendara karena bagian yang bermasalah dapat ditangani lebih dini.
Cara Mengatasi Mesin Overheat Saat Mudik
Mobil yang sudah terlanjur mengalami mesin overheat sebaiknya tidak dipaksakan untuk tetap melaju. Mengutip laman Daihatsu Indonesia, serangkaian langkah berikut ini sebaiknya dilakukan:
1. Pinggirkan mobil dan matikan mesin. Mesin yang kelebihan panas dapat merusak komponen-komponen lain di dalamnya. Jika mulai terasa overheat, sebaiknya dinginkan mesin terlebih dahulu.
2. Buka kap mesin untuk menyingkirkan panas. Kap yang dibuka membuat sirkulasi udara terjadi lebih cepat yang bisa membantu mendinginkan mesin.
3. Hindari membuka tutup radiator saat masih panas mesinnya. Uap air panas dari radiator memiliki tekanan tinggi yang bisa menimbulkan luka bakar serius jika terkena kulit.
4. Periksa tabung cadangan air radiator. Cek kembali cadangan air radiator yang saling terhubung dengan bagian atas radiator. Tambahkan cairan pendingin bila kurang dari indikator ketinggian normal. Jika mobil tidak punya cadangan air radiator, tunggu mesin sampai dingin sebelum menambahkan cairan pendingin.
5. Cari kebocoran sistem pendinginan. Cari penyebab mesin mengalami overheat. Bagian yang bisa diperiksa antara lain radiator, blok mesin, atau kepala silinder yang ada di dekat gasket. Namun, bila tidak memahami hal ini, dapat mendatangi bengkel mobil terdekat untuk cek tekanan sistem pendingin.
6. Segera pilih keputusan: tetap jalan atau meminta bantuan. Apabila panas hanya disebabkan kekurangan cairan radiator, maka tinggal isi dan jalan lagi. Namun, apabila mesin overheat sudah parah maka ikuti petunjuk berikut:
- Saat air tampak sama sekali habis, jangan pernah menjalankan mobil.
- Apabila mudah memperoleh bantuan, bisa meminta mobil derek ketimbang dijalankan.
- Apabila sulit memperoleh bantuan dan tidak aman situasinya, sebaiknya tetap jalankan mobil demi keselamatan.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yonada Nancy