tirto.id - Lampu depan merupakan komponen yang penting bagi sepeda motor, sehingga harus terus dijaga kenormalannya. Selain untuk membantu pengelihatan pengendara saat malam, lampu depan yang menyala normal juga merupakan salah satu syarat keamanan berkendara.
Lampu motor, baik depan maupun belakang, akan menyala apabila sistem kelistrikan, termasuk baterai aki, masih berjalan optimal. Namun, tak jarang lampu depan motor mengalami masalah dan sering mati.
Usia lampu motor pabrikan umumnya bisa tahan hingga bertahun-tahun. Tetapi, bila masalah timbul sebelum waktu yang ditentukan, maka ada masalah lain. Masalah-masalah ini bisa dialami oleh motor manapun, baik kelas atas maupun kelas bawah.
Sebelum mengutak-atik lebih dalam, pengendara lebih baik mengecek baterai aki terlebih dahulu. Baterai aki yang habis merupakan masalah utama yang menyebabkan lampu motor mati. Bila baterai aki sudah habis, maka isi ulang/ganti terlebih dahulu.
Akan tetapi, jika masih ada kendala pada lampu motor, maka periksa lebih dalam penyebab lainnya. Dilansir dari MotorcycleAnchor, ada beberapa penyebab umum yang membuat lampu depan motor bermasalah.
1. Masalah Kabel
Kabel menyalurkan daya dari sumber listrik ke lampu motor. Bila saluran kabel bermasalah, maka akan menimbulkan masalah pula pada lampu motor, seperti terlalu redup, atau mati. Kabel terkadang putus, meleleh, atau lapisan pelindungnya terkelupas.
Periksa dengan seksama saluran kabel yang menyambung ke lampu depan, apakah ada saluran yang bermasalah atau tidak. Bila ditemukan lokasi kabel yang memburuk, maka potong bagian kabel tersebut dan ganti dengan kabel khusus motor, dan yang berukuran sama.
Bila kabel mengelupas, maka lepas pelindung kabel beberapa sentimeter lebih panjang. Lalu, gunakan pita listrik yang aman untuk membungkus kembali kabel tersebut. Usahakan untuk membungkus serapi mungkin agar tidak mudah kembali mengelupas.
Selain itu, pertimbangkan untuk mengubah rute kabel agar tidak menggesek tempat yang sama dan membuat kabel kembali terkelupas.
2. Masalah Bohlam
Bohlam juga kadang mengalami masalah. Terkadang menyala normal saat jarak pendek, namun mati saat menghidupkan dim, atau sebaliknya.
Bola lampu berfungsi mengubah daya listrik menjadi cahaya. Tegangan listrik yang diserap berbeda-beda, sesuai dengan spesifikasi dari masing-masing bohlam.
Sedangkan, setiap produsen motor punya klasifikasi sendiri-sendiri terhadap tegangan bohlam yang dipakai. Bola lampu yang dipasang harus sesuai dengan klasifikasi tersebut. Bila memasang bohlam yang menyerap daya terlalu besar atau terlalu kecil, maka bola lampu tidak akan berfungsi optimal.
Informasi mengenai daya bohlam umumnya tertera pada cincin logam bohlam. Periksa apakah daya yang tertera sesuai dengan yang direkomendasikan oleh produsen motor. Cek spesifikasi lengkapnya pada buku panduan pengendara, atau cek di situs resmi produsen.
3. Cek Sakelar Lampu
Sakelar lampu pada motor, baik motor lama maupun baru, kerap menjadi penyebab masalah matinya lampu motor. Sakelar ini kadang tidak berfungsi untuk memindahkan nyala lampu jarak jauh-dekat, atau jarak dekat-jauh.
Kemungkinan penyebabnya adalah sakelar lampu mengalami korosi, atau ada air yang masuk ke sakelar. Sakelar yang sudah aus karena dimakan usia juga bisa menjadi penyebabnya.
Solusinya, putuskan saluran daya baterai yang menuju sakelar dan lampu depan dari motor. Bongkar dan periksa sakelar, apakah ada lelehan plastik, korosi, penumpukan karbon, atau air.
Jika ditemukan korosi, maka cukup gunakan pelumas anti karat, seperti WD-40. Bersihkan dengan kanebo hingga hilang karatnya. Namun, bila pada sakelar ditemukan lelehan, maka tidak ada cara lain selain mengganti sakelar. Pastikan mengoles sakelar baru dengan pelumas dielektrik sebelum dipasang untuk mencegah masalah yang sama.
4. Konektor Lampu Depan
Suhu yang meningkat secara signifikan dapat menimbulkan bau gosong karena terbakar. Korosi dan penumpukan karbon juga dapat merusak skrup di sekitaran bola lampu.
Bila masalah ini terjadi, maka lepas bohlam dari dudukannya. Periksa apakah ada karbon dan bekas air yang menumpuk pada konektor lampu. Jika ada, bersihkan dengan WD-40. Periksa pula apakah plastik di sekeliling bohlam ada yang meleleh.
Bila ditemukan lelehan plastik, maka ganti bagian yang terkena lelehan tersebut. Namun, sebelum mengganti, jangan lupa untuk melumasinya dengan pelumas dielektrik.
5. Relay Lampu Depan
Banyak merk sepeda motor yang menggunakan relay untuk menghubungkan daya listrik ke bola lampu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi beban listrik yang disalurkan ke sakelar lampu dan saat menyalakan mesin.
Relay adalah semacam sakelar yang memungkinkan sirkuit bertenaga besar hidup hanya dengan daya yang sedikit.
Bila relay tidak berfungsi optimal, maka kemungkinan dapat menyebabkan masalah; lampu depan yang tidak menyala ketika mesin dinyalakan dan lampu hanya menyala pada satu jenis jarak saja (dekat/jauh).
Solusinya, lepas relay dari tempatnya, dengan menggunakan diagram listrik, berikan daya 12 volt ke dudukan aktivasi dan periksa kontinuitas di jalur sakelar. Hapus daya dan periksa berulang-ulang.
Ganti relay bila terdeteksi kerusakan di dalamnya. Namun, tidak perlu melumasinya dengan pelumas dielektrik. Cukup rakit kembali dan pasang ke tempatnya.
6. Sistem Pengisian Tegangan
Masalah yang terjadi pada bagian ini akan membuat tegangan listrik yang disalurkan ke lampu depan sejalan dengan RPM. Bila pengendara memacu dengan kecepatan rendah, maka lampu depan akan meredup.
Sebaliknya, bila pengendara memacu dengan kecepatan tinggi, maka lampu depan akan menyala dengan sangat terang.
Masalah ini dapat menimbulkan resiko yang besar. Nyala lampu yang terlalu terang akan membuat suhu pada bohlam terlalu tinggi, dan dapat memecahkan bohlam. Hal ini berbahaya bila terjadi pada malam hari, baik bagi pengendara maupun orang lain.
Membawa kendaraan ke tempat servis resmi akan lebih baik bila ini terjadi. Mekanik berpengalaman akan memeriksa kelistrikan lebih lanjut, dan akan memutuskan untuk mengganti komponen di bagian ini atau tidak.
Penulis: Adilan Bill Azmy
Editor: Alexander Haryanto