Menuju konten utama

Cara Mengatasi Anak Susah Makan: Atur Jeda Makan & Jaga Mood

Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan makan pada anak.

Cara Mengatasi Anak Susah Makan: Atur Jeda Makan & Jaga Mood
Ilustrasi anak tidak suka makan sayur. foto/Istockphoto

tirto.id - Anak-anak kerap sulit makan, satu hal yang sering membuat orang tua kewalahan mencari solusinya.

Gangguan makan pada anak ini mengakibatkan kurangnya nutrisi per hari yang dibutuhkan anak. Oleh karenanya, orang tua bisa menjadi sangat bingung ketika anaknya tidak mau makan.

Selain kurangnya kebutuhan nutrisi, gangguan makan juga mempengaruhi pertumbuhan, hingga perubahan emosional pada anak.

Gangguan makan yang dialami secara konsisten membuat anak gagal untuk menambah berat badan atau bahkan mengalami penurunan berat badan yang signifikan selama minimal 1 bulan.

Dokter Dimple Gobind Nagrani dalam tulisannya pada laman Ikatan Dokter Anak Indonesia menambahkan untuk mengajak anak makan bersama di meja dan makan secara mandiri. Upaya itu dapat meningkatkan ketertarikan anak untuk makan mengingat bahwa anak kecil adalah peniru yang sangat handal.

Jika orang tua memiliki kebiasaan memilih-milih makanan, ada kemungkinan pula anak akan meniru hal tersebut. Kebiasaan memilih-milih makanan akan menjadi pemicu bagi anak untuk sulit makan.

Dilansir Healthline, orang tua sebaiknya memahami alasan kesulitan makan yang dialami oleh anak.

Jika anak sudah bisa untuk diajak berkomunikasi, tanyakan alasannya secara langsung. Cari tahu makanan kesukaan anak dan makanan yang tidak disukai beserta alasannya. Perhatikan pula variasi makanan yang diberikan kepada anak. Ada kemungkinan bahwa anak bosan dengan makanan yang diberikan sehari-hari.

Beberapa kemungkinan alasan mengapa anak mengalami gangguan makan adalah anak yang suka memilih-milih makanan, anak memiliki masalah dalam sensor tubuh yang dapat merangsang nafsu makan, anak memiliki masalah dalam mekanik mulut, anak memiliki gangguan kesehatan mulut seperti sariawan atau sakit gigi, anak kurang disipling untuk makan, atau eatingdisorder seperti anoreksia atau bulimia.

Hye Ran Yang dalam penelitian yang berjudul How to Approach Feeding Difficulties in Young Childrenyang dipublikasikan National Centre for Biotechnology menulis, terdapat tiga kategori gangguan makan pada anak yaitu penurunan nafsu makan, asupan selektif, dan takut makan.

Dalam penelitiannya tersebut, Hye Ran Yang juga menjelaskan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan makan pada anak.

1. Menjaga mood makan anak.

2. Hindari segala jenis gangguan yang dapat mengalihkan perhatian anak dari makan seperti menonton televisi, permainan, ponsel, mainan, buku, atau keramaian. Gunakan kursi ukuran anak di meja.

3. Usahakan untuk memberi makan anak dalam jangka 3-4 jam sekali guna meningkatkan nafsu makan anak.

4. Hindari camilan atau makanan ringan yang tidak sehat dan minuman di antara waktu makan.

5. Pertahankan sikap menyenangkan selama memberi makan anak agar anak juga menyukai saat-saat makan mereka.

6. Batasi durasi waktu makan selama 20-30 menit saja.

7. Sajikan makanan yang sesuai dengan usia anak. Makanan juga hendaknya disesuaikan dengan motorik oral anak dan jangan terlalu membantu anak saat makan.

8. Perkenalkan sedikit demi sedikit makanan baru kepada anak.

9. Tawarkan makanan secara berulang hingga 5-15 kali dan jangan menyerah.

10. Dorong anak untuk makan secara mandiri dan biarkan anak menggunakan sendok sendiri.

Untuk mengatasi anak yang tidak mau makan, sebaiknya memperhatikan makanan yang dikonsumsi oleh anak. Hindari memberikan susu terlalu banyak. Hal tersebut akan mengurangi nafsu makan anak karena anak akan merasa terlalu kenyang untuk makan makanan dengan porsi yang cukup.

Sebaiknya memberikan makan minimal 3 jam di antara makan untuk menimbulkan rasa lapar dan kenyang. Jadwal memberikan makan ideal per hari adalah 6-8 kali per hari berdasarkan usia.

Baca juga artikel terkait MENU MAKAN atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yulaika Ramadhani