Menuju konten utama

Cara Memperingati Hari Gizi Nasional 2023 dan Tema Peringatan

Cara merayakan Hari Gizi Nasional 2023 pada 25 Januari dan temanya.

Cara Memperingati Hari Gizi Nasional 2023 dan Tema Peringatan
Kader gizi membagikan makanan untuk anak-anak di Rumah Gizi Puskesmas Parak Karakah, Padang, Sumatera Barat, Senin (19/9/2022). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.

tirto.id - Hari Gizi Nasional 2023 atau HGN ke-63 diperingati pada 25 Januari 2023. Tahun ini HGN mengusung tema “Protein Hewani Cegah Stunting”. Masyarakat dapat melakukan sejumlah kegiatan untuk memperingati HGN ke-63.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam Media Briefing: Peringatan Hari Gizi Nasional 2023 menjelaskan bahwa peringatan HGN ke 63 ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen dan kerja sama antara pemerintah baik sektor kesehatan maupun non kesehatan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, serta swasta dalam rangka percepatan penurunan stunting.

Kemudian, menyebarluaskan informasi dan promosi kepada masyarakat tentang pentingnya protein hewani dalam rangka mencegah stunting.

Selain itu, HGN ke-63 juga diharapkan dapat meningkatkan peran semua pihak dalam kampanye percepatan penurunan stunting sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Cara Memperingati Hari Gizi Nasional 2023

Peringatan Hari Gizi Nasional dapat menjadi momentum refleksi semua pihak untuk memenuhi gizi yang seimbang dan hidup yang sehat. Terlebih, Indonesia masih menghadapi rentetan permasalahan gizi termasuk salah satunya adalah stunting. Masyarakat dapat memperingati hari gizi nasional dengan melakukan kegiatan berikut ini.

1. Konsumsi Makan Gizi Seimbang

Mulai sekarang, Anda diharapkan dapat memperhatikan lagi asupan gizi harian. Makan makanan bergizi seimbang sebagaimana dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam pedoman gizi seimbang, yang meliputi:

  • Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
  • Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak
  • Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal
  • Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
  • Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
  • Biasakan sarapan pagi
  • Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
  • Banyak makan buah dan sayur
  • Biasakan membaca label pada kemasan pangan
  • Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
2. Cegah Stunting

Mencegah stunting dapat dilakukan dengan cara konsumsi protein hewani. Pencegahan stunting dapat dilakukan sejak bayi masih dalam kandungan dan masa kanak-kanak.

Pada janin, ibu hamil perlu mengkonsumsi pangan yang terbukti dapat mencegah stunting seperti susu, telur, ikan, pangan hewani, dan lauk pauk.

Ketika bayi sudah lahir, pencegahan juga masih perlu dilakukan dengan konsumsi pangan yang sudah terbukti mencegah stunting seperti ASI, susu pertumbuhan, telur, ikan, pangan hewani, lauk pauk, dan berbagai MP ASI diperkaya gizi.

Selain itu, pemeriksaan kesehatan utamanya gizi pada anak juga dianjurkan untuk dilakukan secara berkala.

Sejarah Hari Gizi Nasional di Indonesia

Cikal-bakal peringatan Hari Gizi Nasional sudah mulai muncul pada 1950. Menteri Kesehatan kala itu, Johannes Leimena, menunjuk Prof. Poorwo Soedarmo sebagai kepala Lembaga Makanan Rakyat (LMR). LMR saat itu dikenal dengan sebutan Instituut Voor Volksvoeding (IVV) yang merupakan bagian dari Lembaga Penelitian Kesehatan.

Lilis Banowati dalam buku Ilmu Gizi Dasar (2014) menyebutkan, Poorwo Soedarmo adalah pencetus slogan “Empat Sehat Lima Sempurna” yang kelak amat populer dalam kampanye pemenuhan gizi bagi anak-anak dan seluruh rakyat Indonesia.

Dokter lulusan School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) kelahiran Malang, Jawa Timur, tanggal 20 Februari 1904 ini juga sebagai pendiri Akademi Ahli Diit dan Nutrisionis atau kemudian menjadi Akademi Gizi.

Selain mencetuskan jargon “Empat Sehat Lima Sempurna”, Poorwo Soedarmo juga dikenal sebagai orang pertama yang memperkenalkan ilmu “Home Economics"”di Indonesia pada 1957, atau yang sekarang dengan Ilmu Kesejahteraan Keluarga.

Atas semua sumbangsihnya itu, maka tidak mengherankan jika gelar Bapak Gizi Nasional disematkan kepada Poorwo Soedarmo yang wafat di Jakarta pada 13 Maret 2003 dalam usia 99 tahun dan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

LMR pimpinan Poorwo Soedarmo menjadi tonggak dicetuskannya Hari Gizi Nasional. Dikutip dari laman Sehat Negeriku yang bernaung di bawah Kemenkes RI, HGN diselenggarakan untuk memperingati dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan oleh LMR pada 25 Januari 1951.

Sejak itu, pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi di Indonesia. Maka, tanggal 25 Januari kemudian disepakati sebagai Hari Gizi Nasional. HGN pertamakali diperingati pada era 1960-an dan selalu dirayakan setiap tahunnya hingga kini.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra