tirto.id - Tahun 2022 tinggal hitungan hari saja dan akan segera berganti 2023. Selain menjadi momen untuk berlibur dengan orang terkasih, hari-hari terakhir pada 2022 ini juga menjadi saat tepat untuk melakukan berbagai evaluasi dan refleksi terhadap apa saja yang sudah dilakukan, atau sudah dicapai dan yang belum dicapai selama 2022.
Bagi sebagian orang, evaluasi dan refleksi saat akan masuk ke tahun yang baru adalah tradisi rutin yang selalu dilakukan.
Jika ditelisik, sejarah perayaan tahun baru bisa ditarik hingga ke masa Romawi yaitu pada masa pemerintahan Raja Numa Pompilius, sekitar 715-673 SM.
Ketika itu, Raja Numa merevisi kalender Romawi, dan mengganti Maret dengan Januari, sehingga Januari yang berasal dari Jenus yaitu Dewa Romawi untuk segala permulaan, menjadi bulan pertama dari satu tahun yang berjalan.
Beberapa ratus tahun kemudian, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender yang direvisi pada 1582 dan disebut sebagai kalender Gregorian. Kalender Gregorian ini akhirnya menetapkan 1 Januari sebagai awal Tahun Baru.
Pengertian resolusi dan fungsinya
Awal tahun baru merupakan waktu yang tepat untuk mengganti lembaran yang lama dengan lembaran baru.
Menurut Very Well Mind, bagi banyak orang, tahun baru seperti sebuah awal baru dan kesempatan yang sangat baik untuk mengubah berbagai hal buruk serta menggantinya dengan hal-hal baik. Inilah mengapa, banyak orang membuat resolusi menjelang tahun baru.
Secara umum resolusi adalah janji kepada diri sendiri atau keputusan untuk melakukan sesuatu, terutama untuk memperbaiki perilaku atau tingkat kehidupan dirinya di tahun yang akan datang.
Jadi, resolusi berfungsi sebagai pengingat Anda terhadap berbagai harapan ataupun keinginan kuat Anda akan janji kepada diri Anda sendiri, bahwa Anda akan menjadi orang yang lebih baik, lebih bermanfaat, serta lebih sukses dalam mencapai berbagai tujuan hidupnya.
Oleh karena itu, resolusi itu biasanya dibuat dalam bentuk pernyataan tentang beragam hal yang ingin Anda capai. Terutama tentang ragam keinginan Anda untuk mengubah hidup pada arah yang lebih positif.
Berbagai perubahan positif itu biasanya dimanifestasikan dalam resolusi agar Anda dapat mengubah karakter, tingkah laku atau tujuan hidup Anda.
Cara membuat resolusi tahun baru yang baik agar bisa tercapai
Dilansir dari laman New York Times, resolusi yang Anda buat harus SMART, yang bisa berarti resolusi yang cerdas, sekaligus SMART yang merupakan sebuah akronim dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time-bound. Berikut adalah penjabarannya,
1. Specific
Resolusi yang Anda buat harus benar-benar jelas. Artinya, Anda harus membuat tujuan yang konkrit dan benar-benar penting daripada, misalnya, sekadar mengatakan “Aku ingin menurunkan berat badan,” Anda sebaiknya mengatakan “Aku ingin berat badanku turun 10 kg.”
2. Measurable
Resolusi yang Anda buat sebaiknya dapat Anda pantau terus. Misalnya, resolusi Anda di 2023 ini adalah ingin menghentikan kebiasaan Anda menggigiti kuku.
Maka tiap minggu, Anda harus meluangkan waktu untuk memantau kuku Anda, dan mendokumentasikannya dalam bentuk foto. Lalu dari foto itu, Anda bisa memantau apakah kuku Anda masih utuh atau masih banyak yang rusak, karena Anda masih menggigiti kuku Anda.
3. Achievable
Resolusi yang Anda buat sebaiknya dapat benar-benar Anda raih atau realistis. Artinya, ketika Anda membuat resolusi, sebaiknya Anda melihat sejauh mana kemampuan Anda, dan apakah Anda bisa meraihnya dengan segala usaha maksimal yang Anda lakukan.
4. Relevant
Anda harus membuat resolusi yang benar-benar penting untuk Anda, dan Anda membuat resolusi ini untuk alasan yang tepat.
5. Time-bound
Terakhir, Anda harus membuat resolusi yang juga bisa Anda wujudkan dalam capaian waktu yang realistis.
Artinya, Anda memiliki cukup waktu untuk mewujudkan resolusi Anda, sekaligus memiliki cukup waktu untuk melakukan berbagai hal keseharian yang memang sudah seharusnya Anda lakukan, misalnya melakukan pekerjaan utama Anda.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari