Menuju konten utama

Cara Memaafkan Orang yang Dibenci dan Manfaatnya untuk Kehidupan

Cara memaafkan seseorang yang dibenci dan manfaat memaafkan orang yang dibenci untuk kehidupan.

Cara Memaafkan Orang yang Dibenci dan Manfaatnya untuk Kehidupan
Ilustrasi memaafkan. FOTO/IStock

tirto.id - Memaafkan bukanlah hal yang mudah, apalagi memaafkan seseorang yang dibenci. Proses tersebut tentu akan menguras waktu, energi, serta pikiran.

Terlebih lagi saat kenangan buruk yang pernah dialami kembali terbayang. Padahal, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar dapat memaafkan orang yang dibenci.

Laman Psychology Today menyebutkan, saat membenci seseorang, bukannya bisa menghilangkannya dari pikiran, yang terjadi justru sebaliknya ingatan akan orang tersebut akan ada terus dan susah untuk keluar dari kepala.

Meski memaafkan orang yang dibenci terasa mustahil, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Saat bisa memaafkan orang yang dibenci, maka diri akan terasa seperti bebas dari penyiksaan.

Kemarahan tentu memakan waktu dan melelahkan, hingga hal ini tidak disadari sampai selesai marah.

Jika memutuskan untuk bersedia memaafkan orang yang dibenci, cari tempat dan waktu yang baik untuk menyendiri dengan pikiran. Kemudian, cobalah ikuti empat langkah ini untuk memaafkan meski terasa mustahil:

  1. Pikirkan tentang insiden yang membuat marah. Terimalah dan rasakan jika hal itu terjadi, bagaimana hal tersebut menjadi sebuah reaksi. Untuk memaafkan, seseorang juga perlu mengakui kenyataan apa yang terjadi dan bagaimana hal itu akan berpengaruh.
  2. Akui perkembangan yang dialami sebagai akibat dari apa yang terjadi. Apa yang membuat orang bisa belajar tentang dirinya sendiri, atau tentang kebutuhan dan batasan yang ada? Mungkin hal ini yang membuat seseorang jadi gampang marah dan membenci orang lain..
  3. Pikirkan tentang orang lain. Tidak ada manusia yang sempurna. Mungkin ketika merasa terluka, ada orang lain yang berusaha memenuhi kebutuhan itu. Lalu apa kebutuhannya dan mengapa orang yang dibenci melakukannya dengan cara yang menyakitkan?
  4. Putuskan saat membenci seseorang dan akan memaafkannya, apakah perlu memberitahukannya teman atau orang terdekat? Jika memutuskan tidak ingin melibatkan orang lain, maka lakukanlah sendiri. Ucapkan kata-kata, "Aku memaafkanmu," dengan lantang dan kemudian tambahkan sebanyak mungkin penjelasan yang dirasa pantas.
Perlu diketahui, memaafkan orang lain adalah cara yang baik untuk menghormati diri sendiri. Itu menegaskan pada alam semesta bahwa diri sendiri layak untuk bahagia.

Dilansir dari Mayo Clinic, memaafkan orang yang dibenci bisa membuat orang melepaskan dendam dan kepahitannya.

Lalu bagaimana jika seseorang yang disayangi menyakiti perasaan? Biasanya perasaan untuk mempertahankan kemarahan, kebencian dan pikiran balas dendam bisa dengan mudah dilakukan.

Namun, jika terus-terusan dilakukan, hal ini juga sulit untuk memaafkan orang yang dibenci. Contohnya orang tua yang terus-menerus mengkritik anaknya saat tumbuh dewasa, seorang kolega yang menyabot proyek, pasangan ketahuan berselingkuh, atau pernah mengalami pengalaman traumatis, seperti dilecehkan secara fisik atau emosional oleh orang terdekat.

Luka-luka itulah yang bisa membuat seseorang merasa marah membenci, bahkan tak sedikit yang melakukan balas dendam.

Hanya saja, jika bisa memaafkan orang yang dibenci, maka ini adalah hal paling mahal dan berharga yang bisa didapatkan.

Dengan memberi maaf kepada seseorang yang dibenci, maka kedamaian, harapan, syukur, dan sukacita juga akan didapatkan.

Apa manfaat memaafkan seseorang yang dibenci?

Melepaskan dendam dan kepahitan dapat membuat hidup lebih sehat dan pikiran yang lebih tenang. Berikut ini manfaat yang bisa didapatkan saat memaafkan orang yang dibenci:

  • Hubungan yang lebih sehat
  • Meningkatkan kesehatan mental
  • Mengurangi kecemasan, stres, dan permusuhan
  • Darah rendah
  • Lebih sedikit gejala depresi
  • Sistem kekebalan yang lebih kuat
  • Peningkatan kesehatan jantung, dan
  • Harga diri meningkat

Jadi, jangan biarkan perasaan negatif mengesampingkan perasaan positif, kendalikan diri dan berusahlah jadi lebih pemaaf, karena hal ini akan membuat hidup jadi lebih sehat.

Baca juga artikel terkait MEMAAFKAN atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH