Menuju konten utama

Cara Budidaya Tanaman Anggrek Mulai dari Pembibitan

Cara budidaya tanaman anggrek mulai dari pembibitan, penanaman hingga pemeliharaan.

Cara Budidaya Tanaman Anggrek Mulai dari Pembibitan
Bunga Anggrek Bulan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Terdapat berbagai jenis tanaman hias yang biasa digunakan untuk mempercantik tampilan rumah, salah satunya yaitu tanaman anggrek. Tanaman anggrek itu sendiri termasuk dalam famili Orchidaceae yang tersebar luas di seluruh dunia.

Di Indonesia, tanaman anggrek diperkirakan mempunyai sekitar 5.000 jenis anggrek alam. Meskipun memiliki berbagai macam jenis atau bentuk, tanaman anggrek ini tetap mudah untuk dikenali.

Berdasarkan sifat hidupnya, tanaman anggrek dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Anggrek Ephytis

Ephytis merupakan jenis anggrek yang menumpang pada batang/pohon lain melalui akarnya tetapi tidak merusak atau merugikan yang ditumpangi. Sedangkan untuk mencari makanan, anggrek ini menggunakan akar udara.

2. Anggrek Semi Ephytis

Sebagaimana anggrek Ephytis, jenis anggrek ini juga menempel pada pohon dan tidak bersifat merusak. Akarnya memiliki fungsi yang sama dengan akar udara yaitu untuk mencari makanan agar berkembang.

3. Anggrek tanah/Terrestris

Terrestris merupakan jenis anggrek yang hidupnya di atas tanah. Selain dapat digunakan sebagai tanaman hias untuk memperindah tampilan rumah, tanaman anggrek juga dapat menjadi peluang usaha yang cukup baik. Akan tetapi, proses budidaya tanaman anggrek tidaklah mudah dan membutuhkan kesabaran yang tinggi.

Hal ini dikarenakan untuk memelihara tanaman anggrek hingga dapat tumbuh besar dan berbunga memakan waktu yang cukup lama.

Proses budidaya tanaman anggrek ini membutuhkan waktu 3 sampai 5 tahun untuk dapat berbunga, kemudian membutuhkan waktu lagi sekitar 3 sampai 4 bulan untuk kembali berbunga setelah bunga rontok.

Budidaya tanaman anggrek diminati oleh sebagian orang karena selain dapat menikmati keindahan bunganya, harga dari anggrek itu sendiri cukup stabil di pasaran apalagi anggrek yang di budidayakan merupakan jenis anggrek yang langka maka harganya dapat ditaksir mahal.

Sebelum melakukan budidaya tanaman anggrek ada baiknya untuk terlebih dahulu memahami cara budidaya sekaligus merawat tanaman anggrek. Berikut ini akan dijelaskan rincian mengenai cara budidaya sekaligus cara merawat tanaman anggrek agar dapat tumbuh dan berbunga dengan baik.

Syarat Pertumbuhan Tanaman Anggrek

Selain memerlukan lingkungan tertentu, terdapat beberapa syarat yang juga harus dipenuhi agar dapat membantu pertumbuhan tanaman anggrek secara optimal. Beberapa syarat tersebut yakni :

1. Iklim

  • Anggrek membutuhkan sinar matahari;
  • Suhu minimum dalam budidaya anggrek adalah 12,7°C. Apabila di suatu daerah suhu udara di malam hari berada di bawah 12,7°C, maka daerah tersebut tidak dianjurkan untuk ditanami tumbuhan anggrek.
  • Tanaman anggrek menyukai kelembaban, namun tidak cocok jika berada dalam suasana basah terus menerus. Tingkat kelembaban udara di siang hari setidaknya berkisar antara 65-70 persen.

2. Media Tanam

Anggrek dapat ditanam dengan menggunakan 3 jenis media, yaitu:

a. Media untuk anggrek Ephytis dan Semi Ephytis terdiri dari:

  • Serat pakis yang telah digodok
  • Kulit kayu yang dibuang getahnya
  • Serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu
  • Ijuk
  • Potongan batang pohon enau
  • Arang kayu
  • Pecahan genting atau batu bata
  • Batang-batang dipotong menurut ukuran besar tanaman dan akarnya

Anggrek semi epirit yang akarnya menempel pada media lain untuk mencari makanan, perlu diberi tambahan makanan seperti kompos, pupuk kandang / daun-daunan.

b. Media untuk anggrek Terrestria

Anggrek Terrestria merupakan jenis anggrek yang hidup di tanah, oleh karena itu media tanamnya perlu ditambah dengan pupuk kompos, sekam, pupuk kandang, darah binatang, dan serat pakis.

c. Media untuk anggrek semi Terrestria

Media tanam untuk anggrek jenis ini memerlukan pecahan genteng berukuran agak besar, ditambah pupuk kandang sekam / serutan kayu, serabut kayu, dan serat pakis. Disamping itu derajat keasaman air tanah yang dipakai yaitu 5,2.

3. Ketinggian Tempat

Terdapat 3 jenis tempat yang cocok untuk membudidayakan tanaman anggrek, yaitu :

  • Anggrek Panas (Ketinggian tempat 0-650 m dpl)
  • Anggrek Sedang (Ketinggian tempat 150-1500 m dpl)
  • Anggrek Dingin (Ketinggian tempat lebih dari 1500 m dpl)

Pembibitan Tanaman Anggrek

1. Persyaratan Bibit

Terdapat beberapa ciri-ciri dari bibit anggrek yang memiliki kualitas baik, sehat, dan unggul yaitu sebagai berikut:

  • Bentuk batangnya kuat
  • Pertumbuhannya pesat
  • Daunnya subur
  • Bunganya lebat dan indah

2. Penyebaran Biji

Berikut ini ketentuan dan langkah dalam penyebaran biji anggrek:

  • Peralatan yang digunakan untuk penyebaran biji anggrek harus bersih.
  • Mensterilkan biji
  • Penyebaran biji anggrek
  • Teknik penyemaian benih

3. Pemindahan Bibit

Setelah dimasukkan ke dalam botol hingga bibit tanaman anggrek berusia 9-12 bulan dan sudah terlihat besar serta tumbuh akar, maka bibit tersebut kemudian dipindahkan ke dalam pot penyemaian yang berlubang dan memiliki diameter 7 cm, 12 cm, atau 16 cm.

4. Pemindahan dari Pot Penyemaian

Jika bibit yang berada pada pot penyemaian sudah terlihat cukup tinggi, maka tanaman sudah dapat dipindahkan ke pot yang diameternya 4-6 cm dan berisi potongan genting atau batu bata merah. Setelah itu diberi pakis atau kulit pinus yang sudah direndam dalam media sampai 1 cm di bawah tepi pot.

5. Pengolahan Media Tanam

Terdapat 2 (dua) jenis media tanam untuk tanaman anggrek yaitu:

a. Media tanam dalam pot (dengan diameter 7-30 cm tergantung dari jenis tanaman)

b. Media tanam dalam tanah dengan sistem bak-bak tanam

6. Teknik Penanaman

Teknik penanaman tanaman anggrek disesuaikan berdasarkan sifat hidupnya baik untuk tanaman anggrek Ephytis, anggrek semi Ephytis, dan anggrek tanah / Terrestris.

Pemeliharaan Tanaman Anggrek

Dalam memelihara tanaman anggrek terdapat beberapa tahapan yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

1. Penjarangan dan Penyulaman

Proses penjarangan dan penyulaman tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Hal ini karena penjarangan dan penyulaman harus disesuaikan dengan jenis anggrek baik yang sifatnya ephytis atau anggrek tanah.

2. Penyiangan

Penyiangan untuk tanaman anggrek dilakukan pada saat di dalam botol kemudian dipisah ke dalam pot-pot yang sudah disediakan sesuai dengan jenis anggrek.

3. Pemupukan

Terdapat 3 tahap dalam pemupukan tanaman anggrek yaitu :

  • Pemupukan untuk bibit (Seedlings) dengan perbandingan N:P:K = 6:3:1
  • Pemupukan untuk ukuran sedang (Mid-Size) dengan perbandingan N:P:K = 3:3:3
  • Pemupukan untuk ukuran berbunga (Flowerings-size) dengan perbandingan N:P:K = 1:6:1

4. Pengairan dan Penyiraman

Sumber air yang digunakan untuk penyiraman tanaman anggrek yaitu:

  • Air ledeng
  • Air sumur
  • Air hujan
  • Air kali / air selokan

5. Waktu Penyemprotan Pestisida

Untuk penyemprotan obat-obatan lebih baik dilakukan pada pagi hari atau sore hari sekitar jam 05.00. Bagi tanaman anggrek sehat, penyemprotan pestisida dilakukan secara rutin3 bulan sekali.

Namun jika tanaman anggrek tersebut terserang hama, maka perlu dilakukan penyemprotan secara berulang-ulang sebanyak 3x dengan jangka waktu tertentu.

Baca juga artikel terkait BUDIDAYA TANAMAN atau tulisan lainnya dari Ririn Margiyanti

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ririn Margiyanti
Penulis: Ririn Margiyanti
Editor: Yantina Debora