tirto.id -
Para calon pemain Persatuan Sepakbola Sleman (PSS) direncanakan akan menjalani tes urine yang diselenggarakan oleh pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sleman. Tujuan dari diadakannya program tersebut adalah untuk mencegah keterlibatan para pemain bola dalam kasus penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
“Para atlet atau olahragawan, termasuk pemain sepak bola cukup rentang menjadi sasaran peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba,” kata Kuntadi selaku kepala BNN Kabupaten Sleman pada Rabu (30/3/2016).
Kuntadi mewakili BNN Kabupaten Sleman telah menjalin komunikasi dengan manajemen PSS perihal tes narkoba kepada calon pemain klub kebanggaan warga Utara Yogyakarta itu. “Kami inginnya sebelum pemain tanda tangan kontrak dilakukan tes narkoba terlebih dahulu,” imbuhnya.
Hingga saat ini, program dari BNNK tersebut disambut positif oleh manajemen PSS Sleman. Hanya saja waktu pelaksanaan tes urine tersebut belum dipastikan. Manajer Tim PSS Sleman, Arif Juliwibowo, juga mengonfirmasi tentang belum jelasnya kapan tes urine akan dilaksanakan.
“Sebelumnya memang kami bersama BNN Kabupaten Sleman pernah bicara soal tes urine. Namun sampai sekarang belum ada kepastian kapan bakal digelar,” ujar Arif. Arif sendiri hanya berharap dengan terselenggaranya program tersebut prestasi pemainnya tak akan rusak gara-gara narkoba.
Kuntadi juga berharap jika dengan para pemain yang bersih dari narkoba nantinya bisa dicontoh oleh masyarakat Sleman secara umum. Apalagi, tambahnya, para pemain PSS Sleman bukan sekedar pemain bola, melainkan juga ikon yang banyak disaksikan oleh kaum muda di Sleman.
“Kalau pesepakbolanya bersih harapannya bisa ikut kampanye ke para suporter tentang bahaya narkoba,” pungkasnya. (ANT)