tirto.id - Pesilat Indonesia, Ayu Sidan Wilantari/Ni Made Dwiyanti meraih medali emas di final Pencak Silat kelas seni ganda putri Asian Games 2018, di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (29/8/2018).
Dengan perolehan emas dari pesilat ganda putri itu, cabang olahraga pencak silat menyumbang sepuluh emas di Asian Games 2018.
Pesilat Indonesia ganda putri berhasil memperoleh poin tertinggi, yakni 574. Hasil ini mengalahkan pesilat dari Thailand Saowanee Chanthamunee/Oraya Choosuwan yang meraih medali perak dan pesilat Malaysia Nor Hamizsh Abu Hasan/Motlaya Vongphakdy meraih medali perunggu.
Ketua Umum PB Ikatan Pesilat Seluruh Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto mengalungkan medali kepada para juara tersebut. Dalam pertandingan kelas seni tersebut, Ayu/Ni Made tampil sempurna dengan memperlihatkan pertarungan seperti sebenarnya.
Riuh penonton sempat terjadi ketika petugas timer dari official memukul gong tanda pertunjukan usai. Namun, dalam papan skor waktu masih belum selesai, yakni 02.52 dari waktu 3 menit yang telah ditentukan. Aksi petugas itu membuat pelatih dan kontingen Indonesia serta penonton protes. Beruntung, Indonesia meraih juara. Tiga medali emas diperebutkan dalam pertandingan kelas seni untuk kategori tunggal putra, ganda putri dan dan regu putri.
Sementara itu lima medali emas diperebutkan di kategori bertarung, yakni untuk kelas J putra 90-95 kg, kelas F putra 70kg-75kg, kelas D putri 60kg-65kg, kelas C 55kg-60kg, dan kelas B putri 50kg-60kg.
Tambahan satu medali emas dari pencak silat membuat Indonesia sampai Rabu 29 Agustus 2018 pukul 12.00 WIB bertahan di posisi ke-4 besar klasemen perolehan medali Asian Games 2018, di bawah Cina, Jepang, dan Korea Selatan. Indonesia mengumpulkan 26 medali emas, 20 medali perak, dan 32 medali perunggu. Total medali menjadi 72.