Menuju konten utama

Bulog Pakai Teknologi Seharga Rp25 Miliar Guna Awetkan Bawang Merah

Bulog mengeluarkan investasi senilai Rp25 miliar untuk pengadaan teknologi baru di gudang penyimpanan bawang merah.

Bulog Pakai Teknologi Seharga Rp25 Miliar Guna Awetkan Bawang Merah
Gudang penyimpanan bawang berbasis teknologi pengondisian udara (Controlled Atmosphere Storage/CAS) milik Bulog di Brebes, Jawa Tengah. tirto.id/Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Perum Bulog sedang menguji coba penyimpanan bawang merah berbasis teknologi pengondisian udara (Controlled Atmosphere Storage/CAS). Teknologi itu diterapkan pada gudang milik bulog di Brebes, salah satu daerah penghasil Bawang Merah.

Kadivre Bulog Jawa Tengah, Sugit Tedjo mengatakan, dengan teknologi itu, penyusutan komoditas bawang merah saat disimpan dalam gudang bisa diperlambat.

Biasanya penyusutan akan terjadi 1-10 persen per hari bila menggunakan sistem penyimpanan konvensional atau tanpa pengatur suhu.

"Tetapi menyimpan melalui [penggunaan teknologi] CAS, dalam 3 bulan, hanya susut 10 persen," kata Sugit usai konferensi pers mengenai gudang CAS Bulog di Komplek Pergudangan Klampok, Brebes, Jawa Tengah pada Kamis (2/5/2019).

Sugit mengatakan penerapan teknologi CAS di gudang bulog tersebut menelan biaya investasi hingga Rp25 miliar. Biaya itu di luar bangunan gedung yang meliputi 20 chamber, pembangkit hingga control panel.

Menurut dia, ada 20 unit ruang penyimpan (chamber) yang dibangun di gudang berbasis teknologi CAS milik Bulog di Brebes. Setiap chamber, bisa menyimpan 13 ton bawang merah.

Sugit menambahkan bahwa penggunaan CAS ini sebenarnya tak hanya terbatas pada bawang merah saja. Komoditas hortikultura lainnya, seperti sayuran, cabai dan bawang putih juga bisa disimpan dalam gudang berteknologi CAS.

Kepala Gudang CAS subdivre Pekalongan, Wahyu Tri Hutomo menjelaskan alat ini bekerja dengan menjaga tingkat oksigen di dalam chamber serendah mungkin. Teknologi CAS juga mengatur suhu dan kelembapan gudang agar kualitas bawang merah di dalam gudang tetap terjaga.

Teknologi CAS bisa mengondisikan agar daur hidup bawang merah yang disimpan terjadi cukup lambat seolah "mati suri". Lalu dengan mudah dapat "dibangunkan" kembali bila nanti bawang merah ini akan dijual ke pasaran.

"Oksigen sangat tipis. Kami bisa kontrol dari panel. Di dalam, suhunya 1,5 derajat untuk jaga kualitas perlu dingin," ucap Wahyu.

Gudang berteknologi CAS ini diresmikan oleh Dirut Bulog, Budi Waseso pada 4 Juli 2018. Gudang ini bertempat di Kompleks Pergudangan Klampok, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes.

Namun, hingga saat ini jumlah chamber yang dioperasikan baru mencapai 2 buah. Sehingga total bawang merah yang dapat disimpan mencapai 26 ton saja. Hal ini karena gudang ini baru resmi beroperasi beberapa bulan sehingga belum tersosialisasikan ke banyak petani bawang merah.

Baca juga artikel terkait BAWANG MERAH atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom