tirto.id - Beberapa tahun terakhir, teknologi informasi berkembang begitu pesat, terutama di sektor perbankan nasional. Seiring dengan perubahan karakteristik nasabah, bank-bank besar pun mengalihkan fokus dari layanan konvensional ke peningkatan layanan digital atau mobile banking.
Perkembangan itu, sedikit banyak menimbulkan kenangan sekaligus ketakjuban pada diri Oka, 33 tahun. “Seru juga kalau ingat tahun 90-an, masa-masa harus ke bank untuk bikin akun didampingi orangtua lalu belajar menabung setiap bulan, tarik dana, transfer ke bank lain. Buku tabungan disayang-sayang banget, apa lagi tiap habis update saldo, bisa bolak-balik cek bunga. Lalu mulai ada ATM di mana-mana, jadi mulai jarang ke bank,” papar Oka.
.
Dulu, pembuatan akun hanya dan hanya bisa dilakukan di bank. Kini, nasabah bahkan tak lagi harus bertemu secara fisik dengan petugas bank. Melalui layanan perbankan digital, proses administrasi sepenuhnya dilakukan melalui daring tanpa perlu mendatangi kantor bank. Singkatnya, seluruh transaksi keuangan bisa diselesaikan lewat satu aplikasi dalam ponsel pintar.
“Sekarang semua layanan sudah serba digital. Secepat itu perkembangannya,” sambung Oka.
Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 12 /POJK.03/2018, perbankan digital adalah layanan perbankan elektronik yang dikembangkan dengan mengoptimalkan pemanfaatan data nasabah dalam rangka melayani nasabah secara lebih cepat, mudah, dan sesuai dengan kebutuhan (customer experience), serta dapat dilakukan secara mandiri sepenuhnya oleh nasabah, dengan memperhatikan aspek pengamanan.
"Di balik pandemi Covid-19, digitalisasi menjadi satu pilihan model bisnis yang semakin diminati oleh masyarakat […],” kata Gubernur BI Perry Warjiyo. Bagaimana tidak, di tengah seruan agar semua orang menerapkan protokol kesehatan dan membatasi mobilitas, peralihan transaksi konvensional ke transaksi berbasis digital dimanfaatkan betul oleh masyarakat.
Hasilnya, sebagaimana tampak pada data Bank Indonesia (BI), transaksi perbankan digital mengalami peningkatan pada awal kuartal kedua tahun 2021. Per April 2021, volumenya tumbuh 60,27 persen dibandingkan tahun lalu (sekitar 572,8 juta), dengan pertumbuhan nilai transaksi 46,36 persen atau mencapai Rp3.114,1 triliun.
“Pertumbuhan transaksi ekonomi dan keuangan digital semakin tinggi seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, meluasnya pembayaran digital, dan akselerasi digital banking,” ungkap Perry dalam konferensi pers virtual pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (25/05).
Direspons BSI
Pesatnya perkembangan layanan perbankan digital direspons oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Bank anyar hasil merger 3 bank syariah BUMN itu—Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah—meluncurkan BSI Mobile. Lebih dari sekadar aplikasi yang menjamin penggunanya mendapatkan aneka kemudahan saat bertransaksi, layanan mobile banking ini juga dibuat dengan menghadirkan fitur lengkap dan sejumlah inovasi.
Dalam soal kemudahan, calon nasabah bisa melakukan pembukaan rekening secara online, baru kemudian bisa mengakses BSI Mobile untuk mendapat informasi lengkap seputar rekening (saldo, mutasi, dan portfolio) dan lokasi ATM maupun cabang BSI. Selain itu, aplikasi ini juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan transfer; transaksi QRIS; membayar tiket, asuransi, BPJS, internet/TV kabel, sampai e-commerce; melakukan tarik tunai tanpa kartu di 17.800 outlet Indomaret dan lebih dari 1.800 ATM BSI; membeli voucher pulsa, PLN prabayar, e-money, dan lainnya; juga menjadwalkan semua transaksi penting.
”BSI memahami kebutuhan dan tren gaya hidup masyarakat di era digital, di antaranya, kemudahan akses transaksi perbankan via smartphone,” kata Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi.
Hery menambahkan, inovasi tersebut diharapkan juga dapat membuat transaksi keuangan menjadi lebih cepat, mudah, dan aman sehingga nasabah tidak perlu lagi khawatir saat ketinggalan dompet atau kartu ATM, serta dapat mengurangi tingkat kejahatan di ATM, yaitu skimming. “BSI Mobile juga dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat yang saat ini sedang bersama-sama berjuang melawan pandemi Covid-19,” sambung Hery.
Berkat fitur yang lengkap dan kemudahan akses, sampai dengan akhir Juli 2021 BSI Mobile telah digunakan oleh 2,5 juta nasabah. BSI pun masuk dalam daftar 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset. Mei lalu, Bank Syariah Indonesia dinobatkan sebagai salah satu bank terbaik di dunia atau The World’s Best Banks 2021 oleh Forbes. Menurut Forbes, penyematan The World’s Best Banks tersebut mengacu pada hasil survei yang dilakukan terhadap lebih dari 43 ribu konsumen yang mewakili 28 negara, atas lima kriteria penilaian berbeda yaitu trust, terms and conditions, customer services, digital services, dan financial advice. Kendati baru efektif beroperasi sekitar tiga bulan pasca penggabungan tiga bank syariah milik Himbara, Forbes menilai BSI memenuhi lima kriteria penilaian tersebut dengan baik.
Omong-omong soal fiturnya yang lengkap, BSI Mobile punya fitur yang tak dimiliki aplikasi perbankan lainnya, yakni e-mas. Dengan e-mas, nasabah dapat berinvestasi emas mulai dari 50 ribu rupiah maupun menggadaikannya.
Menariknya, BSI Mobile tak hanya memudahkan transaksi tetapi juga memudahkan nasabahnya beribadah—perkara yang membuat aplikasi ini sungguh punya makna. Konkretnya, aplikasi ini bisa membantu nasabah mewujudkan niat untuk ziswaf (zakat, infaq, sedekah, dan wakaf) serta menunjang ibadah rutin lewat fitur layanan islami seperti waktu salat, arah kiblat, informasi masjid terdekat, Alquran, hingga merencanakan tabungan untuk pembelian hewan kurban. Benar-benar komplet, kan?
Buka Rekening, Tinggal Selfie
Selain mendapat bermacam keuntungan materi, di BSI, kamu juga bisa menghemat waktu bahkan sejak membuka rekening. Ya, tanpa perlu ke bank, kamu cukup membuka tabungan dengan cara yang praktis dan menyenangkan: selfie!
Bahkan, dengan mengikuti promo #CumaSelfieRekeningJadi kamu juga bisa mendapatkan cashback sebesar Rp100 ribu rupiah. Caranya praktis belaka, unduh aplikasi BSI Mobile di perangkat Android ataupun iOS, lalu pilih menu “Buka Rekening”. Setelah memilih jenis rekening serta kartu ATM yang kamu inginkan, isi data diri dan unggah foto KTP sekaligus selfie dengan KTP.
Adapun nasabah yang berhak mendapatkan cashback Rp100 ribu rupiah yakni nasabah yang telah melakukan pembukaan rekening online melalui BSI Mobile dengan mencantumkan kode promo BSIMOBILE Selain itu, nasabah juga telah melakukan setoran awal minimal Rp100.000,- dan aktivasi BSI Mobile selama periode promo berlangsung yakni mulai 1-31 Agustus 2021.
Cashback berupa saldo tabungan akan dikirimkan ke rekening mudharabah/wadiah nasabah dalam kurun H+3 setelah periode promo selesai. Sebab kuota program ini hanya buat 500 nasabah pertama yang memenuhi ketentuan, yuk buruan ikutan. Informasi lebih lanjut, kunjungi www.bsimobile.co.id ya!
Bagi-bagi Rezeki di Hujan Rezeki BSI Mobile
Tak kalah menarik, BSI sedang bagi-bagi rezeki lewat program Hujan Rezeki BSI Mobile yang berlangsung sejak 1 Agustus sampai 31 Desember 2021. Nasabah berkesempatan mendapatkan total hadiah lebih dari 1 milyar rupiah. Hadiah yang disediakan dalam program kali ini, antara lain, Suzuki Jimny, Vespa S 125 I-GET, Honda PCX 160, Brompton, iPhone 12-128 GB, dan Samsung Galaxy A72-256 GB. Ada pula saldo tabungan emas nominal Rp10 juta, Rp4,5 juta, Rp2 juta, dan Rp1 juta.
Siapa pun bisa berpartisipasi jika telah terdaftar dan menjadi pengguna aplikasi BSI Mobile. Namun, untuk mengikuti program berhadiah ini, ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus diperhatikan, yaitu nasabah mengumpulkan poin dari pembukaan rekening secara online, registrasi di BSI Mobile, melakukan transaksi pembayaran dan pembelian, membuka rekening e-mas, serta bertransaksi jual beli e-mas dan gadai emas di dalam masa periode program.
Semua transaksi yang dilakukan melalui BSI Mobile akan mendapatkan poin dengan jumlah tertentu, yakni 4 poin dan 2 poin. Empat poin diberikan untuk pembukaan rekening dengan minimal setoran awal Rp100.000 selama berlangsungnya periode program. Lalu, 2 poin diberikan untuk semua transaksi lainnya, mulai dari registasi dan aktivasi apps, pembayaran tagihan, pembelian, pembukaan rekening e-mas, jual beli e-mas, dan gadai emas.
Pemenang akan ditarik secara acak setelah berakhirnya periode program. Proses penarikan pemenang menggunakan sistem komputerisasi dan juga disaksikan serta disahkan oleh Pejabat Bank Syariah Indonesia, Kementerian Sosial, Dinas Sosial, Notaris, dan Kepolisian. Nantinya, informasi tentang pemenang disampaikan di situs resmi Bank Syariah Indonesia atau media lain dengan mengikuti kebijakan BSI. Informasi lebih detail mengenai program ini juga bisa didapatkan juga di bsimobile.co.id.
Bisa dibilang, BSI Mobile hadir sebagai sahabat finansial (transaksi perbankan), sosial (berbagi), sekaligus spiritual (layanan islami) yang siap mendampingi nasabah menjalani rutinitas harian. Belum lagi, ada kesempatan besar untuk mendapat “kado” akhir tahun lewat program Hujan Rezeki yang sayang kalau terlewatkan.
Sekarang, buka gawaimu, unduh aplikasinya, ikuti Hujan Rezeki BSI Mobile!
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis