tirto.id - Fernandinho akan menjadi aktor penting dalam laga Brasil vs Belgia yang digelar pada Sabtu (7/7/2018) pukul 01.00 WIB. Dalam laga di Kazan Arena itu, sang gelandang Manchester City akan menggantikan Casemiro, gelandang bertahan Selecao yang terkena larangan bermain.
"(Casemiro) dan Fernandinho mirip, mereka sama-sama mampu menjaga dengan sangat baik. Tentu saja Casemiro pemain yang sangat penting bagi kami, tetapi kami memiliki pemain berkualitas untuk mengisi ketika ia absen," ungkap Willian jelang Selecao berjumpa Iblis Merah dari Eropa.
Ucapan Willian itu sama sekali tidak salah. Fernandinho sangat menonjol dalam keberhasilan Manchester City musim lalu meraih rekor 100 poin di Liga Inggris. Dia bukan pengumpan terbaik seperti Kevin De Bruyne, atau pencetak gol ganas seperti Sergio Aguero.
Bukan peran tersebut yang dimainkannya, melainkan menjaga keseimbangan di wilayah tengah. Dia bertugas mengambil bola dan memberikannya kepada pemain yang lebih berbahaya dalam tim ketika menyerang. Fernandinho juga memiliki umpan-umpan pendek dan sederhana, untuk menjaga tempo permainan tim.
Tugas pemain kelahiran 1985 ini juga menjadi orang pertama yang menutup celah yang dapat ditembus lawan. Dengan kemungkinan Marcelo dimainkan dalam laga Brasil versus Belgia--daripada Filipe Luis yang sangat defensif, sektor kiri Brasil akan cukup terbuka. Pasalnya, di sana sudah ada Philippe Coutinho pula. Di sinilah kemampuan Fernandinho dibutuhkan Selecao.
Selama ini, di Piala Dunia 2018, Fernandinho bukanlah pilihan utama. Namun, ia selalu turun sebagai pemain pengganti dalam empat pertandingan. Menit bermain terbanyak didapatkannya ketika Brasil berusaha menghindari hasil seri melawan Swiss, tetapi gagal.
Kala itu tampil selama 30 menit, Fernandinho menyentuh bola 17 kali, mengirimkan 12 umpan (akurasi 100 persen), dan melepaskan dua tembakan. Namun, itu bukan penampilan terbaik sang gelandang 33 tahun di Rusia 2018. Nilai tertinggi didapatkannya saat melawan Serbia, dengan waktu bermain 24 menit.
Namun, Fernandinho memiliki 'luka lama' yang sulit dilupakan. Ia tampil sebagai salah satu pemain inti di Piala Dunia 2014, kala Brasil dihempaskan Jerman 1-7. Whoscored menunjuknya sebagai pemain terburuk dalam laga tersebut dengan nilai 4,7.
Sang gelandang bagai membeku dalam memutuskan aliran serangan Jerman, ketika lima gol tercipta ke gawang Julio Cesar di babak pertama. Fernandinho bahkan sudah meninggalkan lapangan sebelum babak kedua dimulai, digantikan Paulinho.
Empat tahun berselang, setelah musim bersama Manchester City yang sangat cemerlang, Fernandinho tampil untuk pertama kalinya sebagai pemain inti di Piala Dunia. Namun, tantangan besar langsung dihadapinya. Belgia dengan kekuatan lini serang fantastik --77 tembakan dalam empat laga--- siap menghadang Brasil.
Apakah Fernandinho akan kembali 'membeku' seperti kala Brasil ditumpas Jerman? Ataukah ia membuktikan ucapan Willian, bahwa barisan cadangan dan inti Brasil nyaris tidak ada bedanya?
Editor: Fitra Firdaus