tirto.id - Kepala BPH Migas, M. Fanshurullah Asa mengklaim persediaan BBM jelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 akan aman. Menurut dia, sejumlah langkah untuk mengatasi potensi kelangkaan juga telah disiapkan.
"Kami tidak mau ada kelangkaan BBM. Jadi kami betul-betul mengamankan. Potensi kelangkaan sudah diantisipasi kawan-kawan Pertamina," kata Asa pada Selasa (11/12/2018).
Kendati demikian, Asa mengatakan, potensi kelangkaan Premium menjelang Natal dan Tahun Baru diperkirakan akan terjadi di sejumlah titik seperti Padang, Jawa, Sumatera Utata, Jambi, Bengkulu, dan Palangkaraya.
Menurut dia, puncak penggunaan BBM akan terjadi pada 22 dan 31 Desember 2018 serta 5 Januari 2019. Sementara untuk pemakaian LPG puncaknya diperkirakan akan terjadi pada 22 Desember 2018.
Persentase kenaikan penggunaan bahan bakar selama tanggal-tanggal tersebut diperkirakan terjadi sebesar 13 persen bagi Pertalite, 2 persen bagi Biosolar, 1,3 persen bagi Avtur, 26 persen bagi Dexlite, dan 4 persen bagi Premium dan Pertamax. Bagi LPG kenaikan diperkirakan akan terjadi senilai 4 persen dari hari normal.
Sementara itu, Asa mengklaim bahwa lembaganya dan Pertamina telah mempersiapkan sejumlah strategi penambahan pasokan. Beberapa di antaranya adalah bertambahnya jumlah SPBU menjadi 34 dari sebelumnya 15 di ruas jalan tol, 16 titik mobil dispenser dari semula 9 di ruas jalan tol, 54 lokasi kantong BBM dari semula 44, BBM kemasan sebanyak 5 Kiloliter dari semula 2,7 Kiloliter. Sementara bagi LPG jumlah pangkalan akan menjadi 31.000 dari semula 23.000 pangkalan.
"Kami sudah melakukan preventif action jangan sampai kelangkaan terjadi," ucap Asa.
Dalam kerja sama jelang Natal dan Tahun Baru itu, BPH Migas tidak hanya menggandeng Polri, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Nama-nama Badan Usaha Niaga Umum BBM seperti PT Shell Indonesia, PT Vivo Energi Indonesia, PT. Total Oil Indonesia! dan PT Exxon Mobil Lubricants Indonesia, dan PT Aneka Petroindo Indonesia.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Alexander Haryanto