Menuju konten utama

BPBD Jakarta: Ada 10 Titik Potensi Longsor Saat Curah Hujan Tinggi

Potensi pergerakan tanah ini levelnya menengah, bila curah hujan di atas normal maka berpotensi terjadi longsor.

BPBD Jakarta: Ada 10 Titik Potensi Longsor Saat Curah Hujan Tinggi
Para pekerja diguyur hujan saat jam pulang kerja di kawasan perkantoran Sudirman, Jakarta, Selasa (11/11/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan ada 10 titik wilayah di Jakarta yang berpotensi mengalami pergerakan tanah hingga dapat berakibat longsor pada November 2019 ini.

"Potensi pergerakan tanah ini levelnya menengah artinya bila curah hujan di atas normal berpotensi terjadi longsor," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Iwan Ibrahim kepada Antara saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (10/11/2019).

Iwan menyebutkan, setiap bulan BPBD DKI Jakarta selalu mengunggah informasi potensi pergerakan tanah di wilayah Jakarta, salah satunya melalui akun Twitter resmi @BPBDDKIJakarta.

Berdasarkan data yang telah diunggah melalui akun resmi tersebut, disebutkan pada November 2019 ini terdapat sepuluh titik wilayah berpotensi pergerakan tanah berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Untuk wilayah Jakarta Selatan ada di Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggarahan.

Kedelapan wilayah di Jakarta Selatan ini memiliki potensi gerakan tanah kategori menengah. Sedangkan wilayah Jakarta Timur ada di Kramat Jati dan Pasar Rebo dengan potensi juga menengah.

Wilayah dengan potensi menengah tersebut, gerakan tanah akan terjadi jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir (dinding terjal), tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

Iwan mengungkapkan kebanyakan dari 10 titik tersebut merupakan wilayah yang beririsan langsung dengan pinggiran sungai, tebing maupun lereng.

"Cenderungnya pinggiran sungai," kata Iwan.

Ia mengatakan, pengamatan dan pengukuran mengenai potensi pergerakan tanah dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

BPBD sebagai badan koordinasi bidang kebencanaan memperbarui informasi tersebut tersebut sebagai upaya antisipasi dan edukasi kepada masyarakat dan aparat di wilayah terdampak.

"Setiap bulan informasi di-update kita sampaikan ke wilayah, wali kota, camat, dan lurah wilayah terdampak," kata Iwan.

Upaya yang dilakukan BPBD adanya potensi gerakan tanah ini, lanjut Iwan, adalah memberikan informasi kepada lurah dan masyarakat agar berhati-hati atau waspada terhadap daerah tersebut, dikarenakan jika curah hujan di atas normal maka ada potensi bisa terjadi pergerakan tanah longsor.

Iwan menambahkan, dengan adanya informasi tersebut upaya penanggulangan bisa dilakukan lebih cepat, terutama mitigasi atau mencegah jangan sampai terjadi gerakan tanah.

"Yang terpenting itu jangan ada yang membuat bangunan di daerah potensi seperti tebingan dan pinggir sungai. Camat dan lurah yang mengawasi ini," kata Iwan.

Baca juga artikel terkait MUSIM HUJAN

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Agung DH