tirto.id - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, evakuasi yang dilakukan pada reruntuhan masjid di daerah Lading-Lading, Tanjung, Lombok Utara, ditemukan tiga orang meninggal dua dan satu orang selamat.
"Kemarin ketika alat berat masuk mengevakuasi reruntuhan masjid, pukul 15.00 WIB, kami menemukan dua orang meninggal dan satu orang selamat. Sedangkan tadi pagi, pukul 09.00 WIB, ditemukan lagi satu orang meninggal," kata Sutopo kepada awak media, Selasa (7/8/18) siang.
Evakuasi tersebut, kata Sutopo, dilakukan oleh Basarnas, dibantu oleh TNI dan Polri.
Sutopo juga memprediksi masih banyak korban yang ada di reruntuhan masjid tersebut karena banyaknya sendal di teras masjid dan beberapa motor yang ikut tertimpa reruntuhan.
"Sepertinya masih ada beberapa korban," katanya.
Masjid tersebut memang berada di daerah Lombok Utara, yang sejauh ini, menurut pantauan BNPB, masih menjadi daerah terparah kerusakannya akibat gempa dua hari lalu.
Minggu (5/8/18) malam terjadi gempa bumi berkekuatan tujuh Skala Richter (SR) mengguncang Lombok, NTB. BNPB menyebut, pusat gempa terjadi di garis lintang 8,37 LS dan 116,48 BT.
Hingga saat ini pihak BNPB masih mengeluarkan data korban sebanyak 105 orang meninggal dunia dan 236 luka-luka. Ratusan rumah juga rata dengan tanah pasca gempa terjadi.
Ini adalah kali kedua NTB diguncang gempa sejak satu bulan terakhir. Kali terakhir gempa menguncang Lombok-Sumbawa dan Bali pada Minggu 29 Juli dengan kekuatan 6,4 SR. Kesamaan keduanya: gempa disebabkan aktivitas Sesar Naik Flores atau Flores Back Arc Thrust.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Yandri Daniel Damaledo