Menuju konten utama

BNI Dirikan Anak Perusahaan di Malaysia Pada 2017

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berencana membentuk anak usaha di Malaysia pada tahun 2017. 

BNI Dirikan Anak Perusahaan di Malaysia Pada 2017
Wakil Direktur BNI Suprajarto (kiri) didampingi jajaran direksi memberikan keterangan pers tentang kinerja BNI tahun 2016 di Jakarta, Kamis (26/1/2017). Pada akhir 2016, BNI mencatat laba bersih sebesar Rp11,34 triliun atau tumbuh 25,1 persen dibandingkan tahun 2015 yang mencapai sebesar Rp9,07 triliun. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo.

tirto.id - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berencana membentuk anak usaha di Malaysia pada tahun 2017. Kepastian rencana ini muncul setelah ada kesepakatan usaha perbankan berasas resiprokal yang diteken oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Negara Malaysia.

Direktur Treasuri dan Internasional BNI, Panji Irawan mengatakan realisasi pembentukan anak usaha tersebut menunggu selesainya proses pembentukan prinsip kebijakan dari induk usaha BUMN Perbankan.

Panji menambahkan BNI berminat menggandeng perusahaan perbankan Indonesia lain, seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia atau bank lainnya, dalam pembentukan anak usaha tersebut sehingga kapasitas bisnisnya akan lebih kuat dan efisien.

"Jadi nanti siapa yang minat bisa sinergi, tidak usah sendiri-sendiri. Gerakannya lewat Himbara (Himpunan Bank-bank Negara) atau holding," ujar Panji di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, pada Kamis (2/2/2017) seperti dikutip Antara.

Sesuai kapasitas BNI saat ini, kata Panji, perseroan memungkinkan untuk membuat anak usaha, ketimbang kantor cabang di Malaysia. Saat ini, BNI hanya mengoperasikan agen atau lembaga bisnis remitansi di Malaysia.

"Karena namanya subsidiari itu bukan cabang. Akan menjadi local incorporated, harus ada jajaran direksi, makanya kita akan lihat dulu," ujar dia.

Menurut Panji, sesuai syarat otoritas di Malaysia, guna pembentukan anak usaha, perseroan perlu menyiapkan modal disetor sebesar $66 juta sampai $75juta.

Saat ini, sembari menunggu "holding" BUMN perbankan untuk melancarkan rencana tersebut, kata Panji, BNI akan mengoptimalkan bisnis remitansi.

Pekan lalu, BNI juga mengumumkan akan mengubah peta pasar kredit utamanya pada 2017. Di tahun ini perseroan memprioritaskan segmen kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah setelah pada 2016 menikmati keuntungan dari dominasi kredit bisnis dan korporasi.

Wakil Presiden Direktur BNI, Suprajarto mengatakan pergeseran pasar kredit itu tidak akan memperlambat penetrasi kredit ke segmen korporasi.

"Kami masih juga ingin salurkan kredit ke infrastruktur, Badan Usaha Milik Negara, dan juga kredit melalui cabang di luar negeri, bukan hanya bisnis remitansi," ujarnya. BNI selama ini dikenal sebagai bank BUMN yang dominan di pasar kredit korporasi dan BUMN.

Pada 2016, sebesar 72,7 persen dari total kredit BNI secara keseluruhan, yakni sebesar Rp393,2 triliun, disalurkan ke segmen bisnis. Rinciannya, Rp95,8 triliun untuk korporasi atau tumbuh 21 persen dan Rp78,3 triliun ke BUMN atau tumbuh 33,3 persen.

Baca juga artikel terkait PERBANKAN atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Bisnis
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom