tirto.id - Pemimpin pondok pesantren Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang, menjadi bahan perbincangan publik usai beberapa pernyataannya kerap menuai kontroversi hingga diindikasi adanya ajaran sesat.
Delik kontroversi itu akhirnya memicu aksi demo besar-besaran oleh ribuan orang di depan pondok pesantren Al Zaytun pada Kamis, 15 Juni 2023.
Dalam beberapa waktu terakhir ini, salah satu pondok pesantren terbesar di Asia Tenggara yakni pondok pesantren Al Zaytun, masih menjadi polemik masyarakat Indonesia karena menyimpan berbagai kontroversi terutama bagi umat Muslim yang menilai pondok pesantren tersebut memberikan ajaran sesat kepada ribuan siswanya.
Masyarakat tentunya tidak semerta-merta menduga Al Zaytun sesat atau terindikasi mengajarkan ajaran sesat. Sudut pandang tersebut muncul manakala pentolan Al Zaytun maupun pemimpin Al Zaytun sekalipun yakni Panji Gumilang yang beberapa kali memberikan pernyataan yang dinilai kurang sesuai dengan kaidah keagamaan, terutama agama Islam.
Kontroversi pernyataan Panji Gumilang ini yakni seperti seruan kepada ribuan siswanya untuk melantunkan lagu “Havenu Shalom Alechem” yang merupakan lagu spirit bagi kaum Yahudi. Sontak hal tersebut menuai kecaman keras sebab Al Zaytun sendiri dikenal masyarakat sebagai pondok pesantren bagi umat Muslim.
Tak heran jika akhirnya banyak masyarakat yang menilai Al Zaytun sesat karena didasari berbagai ajaran yang diajarkan Panji Gumilang di pondok pesantren tersebut dinilai melenceng dari ajaran agama Islam.
Selain itu, pernyataan Panji Gumilang ketua Al Zaytun lainnya yakni pada saat ia memaparkan soal madzhab yang dianut oleh sekolah yang didirikannya itu yakni madzhab Soekarno. Lagi-lagi, pernyataan itu menuai kontroversi, terlebih Panji Gumilang seolah dinilai tidak memperhatikan beberapa Imam besar yang sering jadi acuan bagi umat Islam terutama di Indonesia.
Kontroversi lainnya dari Al Zaytun ini yang sudah banyak tersebar luas di media sosial yakni dari segi pelaksanaan sholat, lantunan adzan, hingga khotbah sholat Jum’at.
Atas dasar itu, akhirnya ribuan massa di Indramayu secara serentak melakukan aksi demo serta mendesak MUI dan Kemenag untuk melakukan investigasi mendalam terhadap Al Zaytun karena terindikasi sesat.
Meski berujung timbulnya aksi demo ribuan orang, Panji Gumilang selaku pemimpin ponpes Al Zaytun seolah tak gentar. Sosok yang kerap disebut sebagai “syekh” Al Zaytun ini bahkan menyiapkan ribuan personel dari pihak keamanan untuk membantu mengamankan area Al Zaytun yang menjadi sasaran pendemo.
Para pendukung “Syekh” Al Zaytun Panji Gumilang pun secara kompak melantunkan lagu “Havenu Shalom Alechem” pada saat ribuan massa aksi mencoba menggeruduk masuk ke dalam gerbang ponpes Al Zaytun.
Kendati aksi demo ribuan massa sempat mengalami saling dorong dengan pihak keamanan dan pendukung Al Zaytun, nampaknya bisa segera dilerai untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Dalam hal ini, Panji Gumilang dipercaya memiliki kuasa lebih serta memiliki pengaruh besar bagi ponpes dan para siswanya. Lantas, seperti apa sosok “Syekh” Al Zaytun ini? Berikut ulasan mengenai profil Panji Gumilang sang pemimpin Al Zaytun Indramayu.
Profil Panji Gumilang Pemimpin Ponpes Al Zaytun Indramayu
Syaikh Dr. (HC). K.H. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang atau biasa dipanggil Panji Gumilang, adalah pria asal Gresik, Jawa Timur, kelahiran 30 Juli 1946.
Nama Panji Gumilang mulai dikenal publik pada saat ia mendirikan Yayasan Pesantren Indonesia yang kemudian membangun Pondok Pesantren Al Zaytun pada 13 Agustus 1996.
Panji Gumilang yang merupakan lulusan sarjana di UIN Syarif Hidayatullah ini, pada saat mendirikan Ponpes Al Zaytun ini, menerapkan Sistem Pendidikan Satu Pipa (One Pipe Education System) yakni sistem pendidikan formal yang tidak terputus dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Berdasarkan catatan biografinya, sebelum mendirikan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang juga sempat belajar ilmu agama di pondok pesantren Gontor, Indramayu, namun tidak sampai lulus atau tamat sekolah.
Selama berkuliah di IAIN Syarif Hidayatullah, Panji yang mengambil prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam di Fakultas Adab ini, dikenal aktif sebagai orang-orang yang terjun di dalam roda organisasi.
Di tahun 2003, Panji Gumilang sempat dianugerahi Doktor Honoris Causa bidang Management, Education and Human Resources oleh International Management Centres Association (IMCA), Revans University yang basisnya di Inggris dan Amerika Serikat.
Selain ikut aktif di organisasi luar dan dalam kampus, Panji Gumilang juga sempat membentuk Asosiasi Sepeda Sehat Sport Al-Zaytun (ASSA) dan telah dua kali menyelenggarakan tur sepeda keliling Jawa pada tahun 2008 dan 2017.
Saat ini, Panji Gumilang tengah menjabat sebagai pemimpin ponpes Al Zaytun dan rektor IAI Al Azis serta Pembina Perkumpulan Petani Penyangga Ketahanan Pangan Indonesia atau P3KPI sejak 2014 hingga kini.
Di samping catatan biografinya, Panji Gumilang yang telah membentengi ponpes Al Zaytun sejak era 90-an ini, masih menjadi perhatian masyarakat luas karena berbagai pernyataan dan pengajaran yang kontroversi.
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra