tirto.id - Tuntutan agar pelatih Bima Sakti mundur dari jabatan pelatih Timnas Indonesia kian gencar, menyusul hasil mengecewakan yang diraih tim Garuda pada laga pembuka Piala AFF 2018, Jumat (9/11/2018). Dalam pertandingan tersebut, Indonesia kalah tipis 1-0.
Tidak hanya karena hasil minor, Bima dianggap gagal karena gagal menerapkan strategi dengan tepat. Hampir sepanjang 90 menit dalam pertandingan itu, Indonesia lebih banyak berada di bawah bayang-bayang tuan rumah. Padahal, secara bekal posisi Indonesia lebih diunggulkan untuk menang.
Bima Sakti pun angkat bicara untuk menanggapi tuntutan yang ada. Pelatih yang pernah mendapat peran sebagai asisten Luis Milla itu menyebut protes yang dilayangkan para suporter Indonesia adalah hal wajar.
"Saya menerima kritikan. Semua masukan dan opini. Saya pikir tujuannya baik buat timnas. karena [mereka] rindu timnas berprestasi," tutur sang pelatih seperti dikutip Goal.
Secara lebih spesifik, Bima mengisyaratkan jika dirinya tidak akan meninggalkan jabatan di tengah turnamen. Menurutnya, langkah tersebut justru tidak bertanggung jawab karena terkesan lari dari masalah.
"Dan saat ini, [saya] harus jalani dulu. Saya tidak akan tinggalkan tim dalam kondisi begini. Ya kami akan buktikan Selasa [lawan Timor Leste] nanti," tandas Bima.
Timnas Indonesia asuhan Bima Sakti dijadwalkan menantang Timor Leste dalam laga kedua Grup B Piala AFF 2018 pada Selasa (13/11/2018) besok. Bertempat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, kemenangan di laga mendatang seolah merupakan kewajiban bagi tuan rumah jika masih ingin membuka kans lolos ke babak esmifinal.
Timnas Indonesia masih terpaku di papan bawah Grup B. Mengoleksi nol poin, Garuda tertinggal dari Thailand (tiga poin), Singapura (tiga poin), serta Filipina (nol poin, namun unggul selisih gol). Kemenangan lawan Timor Leste juga dibutuhkan karena di laga sisa, Indonesia berturut-turut akan menantang Thailand dan Filipina.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan