tirto.id - Leader boy group iKON, B.I memutuskan meninggalkan YG Entertainment dan grupnya usai ia diisukan memakai narkoba. Hal tersebut ia ungkapkan pada Rabu (12/6/2019) melalui akun Instagram pribadi @shxxbi131.
“Ini adalah Kim Han Bin [nama asli B.I]. Pertama-tama saya ingin meminta maaf karena menyebabkan masalah atas tindakan saya yang tidak pantas,” ujar idol kelahiran 1996 tersebut.
B.I mengaku dirinya memang sempat ingin menggunakan narkoba, tetapi hal tersebut tidak jadi ia lakukan karena ia merasa takut.
“Memang benar saya sempat ingin mengandalkan pada hal-hal yang seharusnya tidak pernah terjadi dalam keadaan kesusahan dan kesulitan. Namun saya terlalu takut dan takut untuk melakukannya,” tutur B.I.
Ia juga mengungkapkan permintaan maaf kepada penggemarnya yang sangat kecewa atas tindakannya tersebut.
“Saya bermaksud merefleksikan diri dengan rendah hati atas kesalahan saya dan akan meninggalkan grup,” sambungnya.
Di akhir kalimat, B.I sekali meminta maaf kepada para anggota iKON yang lain dan para penggemarnya.
Menanggapi hal ini, YG Entertainment meminta maaf karena telah mengecewakan semua orang terkait masalah yang menimpa B.I.
“Halo, ini YG Entertainment. Kami menundukkan kepala dan meminta maaf karena mengecewakan semua orang dengan masalah artis kami Kim Han Bin,” ujar perwakilan YG Entertainment, seperti dilansir Sportchosun.
“Kim Han Bin merasa sangat bertanggung jawab karena dampak dari masalah ini. Mengambil masalah ini dengan serius, ia telah memutuskan untuk meninggalkan tim dan mengakhiri kontrak eksklusifnya,” tutur YG lagi.
Mundurnya B.I dari IKON dan YG Entertainment merupakan buntut dari pemberitaan Dispatch pada Rabu (12/6/2019). Dalam pemberitaan tersebut, B.I diduga mengkonsumsi narkoba pada masa lalu.
Dispatch memperoleh pesan-pesan KakaoTalk B.I secara eksklusif yang di dalamnya terdapat percakapan antara B.I bersama seseorang yang disebut "A" pada April 2016.
Pada pesan tersebut, mulai awal hingga akhir, semua yang B.I tanyakan kepada “A” adalah mengenai narkoba. Idol ini juga mengakui dirinya telah menggunakan ganja. B.I meminta "A" untuk membelikannya LSD, jenis narkoba halusinogen yang kuat.
“A” ditangkap di rumahnya di Seoul atas dugaan melanggar hukum tentang manajemen stimulan. Kantor Polisi Yongin Timur, Gyeonggi menyita ponsel "A" di rumahnya dan memperoleh barang bukti berupa percakapan dengan B.I di KakaoTalk.
Pada 22 Agustus 2016, "A" menjalani interogasi tahap 1 di Kantor Polisi Yongin. Dalam penyelidikan, "A" mengaku isi pesan tersebut memang benar. "A" mengatakan, ia telah memindahkan 10 strip LSD ke sebuah tempat tertentu atas permintaan B.I.
Akan tetapi, menurut Dispatch, entah mengapa saat itu polisi tidak menyelidiki B.I dan diduga ada keterlibatan YG Entertainment di dalamnya.
Kantor Polisi Yongin Timur menjelaskan kepada Dispatch, "'A' telah mengubah kesaksiannya di penyelidikan tersangka yang ketiga. Ia mengubahnya menjadi 'benar bahwa terdapat permintaan dari Kim Han Bin, tapi aku tidak membeli untuknya.' Ini merupakan alasan mengapa kami tidak menyelidiki Kim Hanbin.”
Dispatch telah menghubungi YG Entertainment pada Senin (10/6/2019) dan YG mengatakan artis mereka telah dites obat-obatan terlarang secara rutin. Mereka menyebut B.I tidak terlibat dalam kasus narkoba pada 2016.
“YG secara ketat mengawasi penggunaan narkoba dari artis kami. B.I tidak memiliki hubungan dengan kasus narkoba pada 2016. YG membeli peralatan tes narkoba dasar setiap dua bulan dari Amerika Serikat dan melakukan tes narkoba. iKON juga menjalani pemeriksaan urine sebelum promosi mereka. Termasuk B.I, tidak ada anggota yang menunjukkan hasil positif,” tutur YG Entertainment.
YG menambahkan, "'A menyebutkan nama B.I dalam penyelidikan polisi hanya untuk mengurangi bobot kejahatannya. Kami melihat kesaksian tersebut, dan kami bertemu 'A' di perusahaan untuk memintanya mengoreksi [kesaksian]. Itulah sebabnya 'A' mengubah kata-kata mereka dalam penyelidikan ketiga mereka.”
Walau demikian, Dispatch tetap merilis berita terkait dugaan tersebut karena B.I dinilai mengetahui tindakannya menggunakan narkoba dan bahkan meminta dibelikan narkoba oleh “A” dalam percakapan KakaoTalk. Namun, Dispatch tidak mengetahui alasan polisi tidak menyelidiki B.I saat itu.
Editor: Dipna Videlia Putsanra