tirto.id - Bernie Madoff, yang dikenal sebagai pelaku penipuan melalui skema ponzi terbesar dalam sejarah, meninggal dunia pada usia 82 tahun. Madoff meninggal saat menjalani vonis hukuman 150 tahun penjara.
Madoff meninggal pada Rabu, 15 April 2021 di Federal Medical Center di penjara Butner, North Carolina. Seperti dilansir dari CNN, kematian Madoff sudah dikonfirmasi oleh otoritas setempat, akan tetapi penyebab kematiannya tidak diungkapkan.
Namun, Madoff diketahui menderita gagal ginjal dan harapan hidupnya hanya tersisa 18 bulan. Atas alasan itu, Madoff pada Februari 2020, mengajukan pembebasan lebih awal dari penjara. Kejaksaan AS distrik bagian selatan New York menolaknya setelah melihat tingkat kejahatan Madoff yang sangat luas.
Madoff membuat geger dunia dengan pembobolan melalui skema ponzi yang bernilai hingga 20 miliar dolar AS. Selama bertahun-tahun, ia melakukan praktik gali lubang tutup lubang investasi nasabahnya. Ia membayar keuntungan nasabah lama menggunakan uang nasabah baru. Hingga akhirnya, ia kehabisan uang.
Dalam pengakuannya, Madoff menyatakan kecurangannya sudah dilakukan sejak awal tahun 1990-an. Namun, banyak yang menduga kecurangan sudah dilakukan jauh sebelumnya. Ia menawarkan keuntungan hingga dua digit sehingga membuat investor tertarik. Berbondong-bondong orang menanamkan uangnya melalui perusahaan investasinya, Bernie L. Madoff Investment Securitis. Tak terkecuali para selebritas seperti Kevin Bacon, Kyra Sedgwick, John Malkovich, juga lembaga amal yang terkait dengan sutradara kondang Steven Spielberg.
Sejak 1992, kecurangan Madoff sebenarnya sudah terendus. Namun, Madoff selalu berkelit. Hingga akhirnya saat krisis finansial global melanda, Madoff tidak mampu membayar lagi investasi nasabahnya. Terungkaplah skema Ponzi yang dijalankannya selama ini.
Madoff ditangkap pada 11 Desember 2008, setelah mengaku kepada anak-anaknya, Mark dan Andrew bahwa bisnis penasihat investasinya adalah “kebohongan besar”. Mereka kemudian mengungkapkan skema kebohongan itu kepada otoritas.
Di pengadilan, Madoff mengakui kejahatannya.
“Saya percaya ketika saya memulai masalah ini, tindak kriminal ini, akan menjadi sesuatu yang saya bisa cari jalan keluarnya, tapi kemudian menjadi tidak mungkin. Semakin keras saya berusaha, semakin dalam saya membenamkan diri di lubang,” kata Madoff di pengadilan, seperti dilansir Reuters.
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti