Menuju konten utama

Berita Terkini Dampak Erupsi Gunung Semeru, 15 Orang Meninggal

Guguran awan panas Gunung Semeru mengakibatkan delapan desa di dua kecamatan terdampak, yaitu kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.

Berita Terkini Dampak Erupsi Gunung Semeru, 15 Orang Meninggal
Warga mencari sisa barang dari rumahnya yang hancur akibat erupsi gunung Semeru di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc.

tirto.id -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengatakan sebanyak 15 orang meninggal akibat awan panas guguran Gunung Semeru berdasarkan data pada Senin, 6 Desember 2021, pukul 09.00 WIB.

Jumlah korban bertambah satu orang, sebelumnya berdasarkan data pada Minggu (5/12/2021) 14 warga meninggal akibat erupsi Gunung Semeru.

Dari data korban yang meninggal, di Kecamatan Pronojiwo terdapat enam orang, yaitu Poniyem (50); Bawon Triono (33); Yatifa; Luluk; Edy; dan Edy Pranowo.

Kemudian di Kecamatan Candipuro lima orang: Dafa (14); Siti (40); dan tiga korban lainnya masih dalam proses identifikasi. Lantas, juga terdapat satu korban meninggal atas nama Besut (50) di Desa Sumberwuluh.

Adapun korban luka berat sebanyak 69 orang dan luka ringan 100 orang. Guguran awan panas Gunung Semeru mengakibatkan delapan desa di dua kecamatan terdampak, yaitu kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.

Total warga dari kecamatan yang terdampak yaitu 5.205 jiwa. Lalu total rumah yang terdampak yaitu 2.970 unit dan 13 fasilitas umum.

Sementara total warga yang mengungsi yaitu 1.563 orang yang berasal dari Kecamatan Pronojiwo 305 orang; Candipuro 1.070 orang; dan Pasirian 188 orang.

Sebanyak 305 orang mengungsi di beberapa fasilitasi pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo dengan rincian:

- SDN Supiturang 04 kurang lebih 80 orang

- Masjid Baitul Jadid Dsn. Supiturang kurang lebih 50 orang
- SDN Oro-Oro Ombo 3, kurang lebih 20 orang
- SDN Oro-Oro Ombo 2, kurang lebih 35 orang
- Masjid Pemukiman Dusun Kampung Renteng Desa Oro-oro Ombo kurang lebih 20 orang
- Balai Desa Oro-Oro Ombo kurang lebih 40 orang
- Balai Desa Sumberurip kurang lebih 25 orang
- SDN Sumberurip 2, kurang lebih 25 orang

Sebanyak 1.070 orang mengungsi di enam titik balai desa di Kecamatan Candipuro dengan rincian :

- Balai desa Sumberwuluh 409 orang
- Balai desa Penanggal 232 orang
- Balai desa Sumbermujur 200 orang
- Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh
- Dusun Kajarkuning, Desa Sumberwuluh
- Kantor Camat Candipuro 229 orang

Kemudian 188 orang mengungsi di empat titik yang terdiri dari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian dengan rincian :

- Balai desa Condro
- Balai desa Pasirian
- Masjid Baiturahman Pasirian
- Masjid Nurul Huda Alon² Pasirian.

"Untuk jumlah korban dan kerusakan terus kami update dan saat ini masih dalam proses pencarian dan pendataan," tulis BPBD Jawa Timur.

Merespons bencana erupsi Gunung Semeru, Bupati Kabupaten Lumajang menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru selama 30 hari terhitung mulai 4 Desember 2021 sampai dengan 3 Januari 2022 berdasarkan Surat Keputusan Nomor 188.45/525/427.12/2021.

Bupati Kabupaten Lumajang juga menetapkan Komando Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru yang dipimpin oleh Komandan Distrik Militer 0821 Lumajang, bersama Komandan Bataliyon Infantri 527 sebagai Wakil Komandan I, Kepala Kepolisian Resor Lumajang sebagai Wakil Komandan II dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang sebagai sekretaris.

Baca juga artikel terkait GUNUNG SEMERU MELETUS atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari