tirto.id - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan, ada sekitar 10 juta warga Ukraina hidup tanpa listrik setelah Rusia menyerang sistem energi negara itu. Pihak berwenang di beberapa tempat terpaksa memerintahkan pemadaman darurat.
Orang-orang di Ukraina sangat membutuhkan listrik setelah turun salju musim dingin turun di ibu kota Kyiv. Saat ini, petugas sedang bekerja untuk memulihkan listrik nasional.
Al Jazeera memberitakan, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan, negaranya akan mempertahankan wilayahnya dengan segala cara, termasuk senjata nuklir apabila menghadapi serangan.
Kremlin menuduh Kyiv mengubah posisinya terkait kemungkinan pembicaraan damai dengan juru bicara Dmitry Peskov. Kremlin mengatakan, Ukraina mengubah posisinya beberapa kali selama konflik sembilan bulan dan tidak dapat diandalkan.
Situasi Perang Rusia-Ukraina Hari ke-268
The Guardian melaporkan, menurut pihak berwenang Ukraina, pasukan Rusia kembali melepaskan gelombang serangan roket, drone dan rudal di seluruh Ukraina pada Kamis, 17 November 2022 pagi.
Wilayah Donetsk mengalami pertempuran terberat sejauh ini karena Rusia memperkuat tentara dan menambah pasukan yang ditarik dari Kherson. Militer Ukraina mengatakan, pasukan Rusia menembakkan artileri ke kota Bakhmut dan Soledar.
Menurut wali kota Borys Filatov, tiga orang dilaporkan terluka di wilayah Odesa, sedangkan 14 orang terluka dalam serangan di Kota Dnipro. Rusia juga meluncurkan rudal di wilayah tenggara Zaporizhzhia yang menewaskan dua orang.
Pejabat Kyiv mengatakan, Rusia menggempur fasilitas produksi gas dan pabrik rudal utama di Ukriana serta menyerang infrastruktur penting.
Kremlin mengatakan, serangan terhadap infrastruktur sipil karena Ukraina gagal bernegosiasi untuk mengakhiri perang hampir sembilan bulan.
Kantor berita Rusia, TASS memberitakan, militer Ukraina kehilangan 40 korban ketika bertempur dengan pasukan Republik Rakyat Lugansk (LPR) dalam beberapa hari terakhir. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara LPR Ivan Filiponenko pada hari Jumat ini.
“Dalam 24 jam terakhir, musuh [Ukraina] mengalami kerugian besar di antara personel dan perlengkapan militer akibat operasi pasukan milisi rakyat LPR,” ungkapnya.
“Mereka kehilangan hingga 40 personel, satu tank, tiga pengangkut personel lapis baja, satu sistem artileri, dan 15 kendaraan bermotor khusus."
Selama periode 24 jam terakhir, insinyur lapangan LPR membersihkan ranjau dan bahan peledak yang ditanam militer Ukraina di lebih dari tujuh hektar.
Editor: Iswara N Raditya