tirto.id - Situasi Gunung Merapi hari ini, Jumat, 8 Juli 2022 berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB mengalami 26 kali gempa guguran, 1 kali gempa hembusan dan 21 kali gempa hybrid/fase banyak.
Berdasarkan informasi di situs resmi magma.esdm.go.id, masyarakat masih diminta agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya terkait kondisi Gunung Merapi.
Sampai saat ini, gunung api yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu masih dinyatakan Siaga Level III.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 10-15 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur.
Keterangan Lain
Terdengar suara guguran dengan intensitas sedang dari Pos Babadan Pk. 10.57 WIB
Klimatologi
Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara sekitar 20.1-25°C. Kelembaban 65-87%. Tekanan udara 758-957 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 26 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-25 mm dan lama gempa 51.9-152.2 detik.
- 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 15.6 detik.
- 21 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.4-0.5 detik dan lama gempa 4.7-8.7 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya