tirto.id - Awan panas guguran dari Gunung Merapi terus keluar mulai Selasa (26/1/2021) hingga Rabu (27/1/2021) pagi. Hingga Rabu pukul 11:47 WIB setidaknya sudah ada 33 kali awan panas guguran dari Gunung Merapi.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan ada 11 kali awan panas guguran Selasa (26/01/2021) pukul 18:00-24:00.
Sedangkan pada Rabu (27/1/2021) pukul 06.00-11:47 WIB terjadi setidaknya 22 kali awan panas guguran dengan jarak luncur awan panas maksimal 1.600 meter ke arah Barat Daya, hulu Kali Krasak dan Boyong.
Berikut pengamatan awan panas guguran Gunung Merapi tanggal 27 Januari 2021 pukul 06.00-12.00 WIB.
1. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 06:03 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 83 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah Timur, estimasi jarak luncur 800 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
2. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 06:08 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 43 mm dan durasi 111 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah Timur, estimasi jarak luncur 1.000 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
3. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 06:21 WIB, awanpanas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 117 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.000 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
4. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 06:28 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 43 mm dan durasi 122 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
5. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 06:53 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 39 mm dan durasi 125 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
6. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 07:00 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 121 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
7. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 07:29 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 50 mm dan durasi 139 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1300 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
8. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 08:11 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 197 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.500 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
9. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 08:22 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 172 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.500 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
10. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 08:30 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 34 mm dan durasi 134 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
11. Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 27 Januari 2021 pukul 09:08 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 32 mm dan durasi 126 detik,tinggi kolom tak teramati berkabut, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah Barat Daya : hulu Kali Krasak. Boyong.
12. Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 27 Januari 2021 pukul 09:19 WIB. Awanpanas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 113 detik,tinggi kolom tak teramati berkabut,estimasi jarak luncur 1.000 m ke arah Barat Daya : hulu Kali Krasak. Boyong.
13. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 09:31 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 20 mm dan durasi 112 detik, tinggi kolom tak teramati, cuaca berkabut, estimasi jarak luncur 1000 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
14. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 09:42 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 15 mm dan durasi 90 detik, tinggi kolom tak teramati, cuaca berkabut, estimasi jarak luncur 900 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
15. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 10:11 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 124 detik, tinggi kolom tak teramati, cuaca berkabut, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
16. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 10:38 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 145 detik, tinggi kolom tak teramati, cuaca berkabut, estimasi jarak luncur 1.300 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
17. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 11:10 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 100 detik, tinggi kolom tak teramati, cuaca berkabut, estimasi Jarak luncur 1.000 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
18. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 11:13 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 mm dan durasi 161 detik, tinggi kolom tak teramati, cuaca berkabut, estimasi jarak luncur 1.500 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
19. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 11:19 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 25 mm dan durasi 119 detik, tinggi kolom tak teramati, cuaca berkabut, estimasi jarak luncur 1.000 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
20. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 11:29 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 25 mm dan durasi 130 detik, tinggi kolom tak teramati, cuaca berkabut, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
21. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 11:45 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 140 detik, tinggi kolom tak teramati, cuaca berkabut, estimasi jarak luncur 1.400 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
22. Tanggal 27 Januari 2021 pukul 11:47 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 37 mm dan durasi 172 detik, tinggi kolom tak teramati, cuaca berkabut, estimasi jarak luncur 1.600 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
Akibat awan panas guguran dari Gunung Merapi dilaporkan terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali. Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik tersebut.
Menurut BPPTKG, saat ini jarak luncur awan panas masih dalam radius bahaya Gunung Merapi, yaitu maksimal 5 km dari puncak. Meski begitu, masyarakat tetap diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.
Meski terus mengeluarkan awan panas guguran tetapi BPPTKG menegaskan bahwa kondisi ini masih normal dan status Gunung Merapi saat ini juga masih level III atau Siaga sejak 5 November 2020 lalu.
BPBD DIY tambah stok masker untuk antisipasi hujan abu
Sementara itu, meningkatnya aktivitas luncuran awan panas di sisi barat Gunung Merapi dalam beberapa waktu terakhir ini disikapi BPBD Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan menambah persediaan masker untuk mengantisipasi jika terjadi hujan abu vulkanis di kawasan pemukiman warga lereng Merapi bagian barat.
"Selain itu kami juga melakukan inventarisir armada yang dapat digunakan secara cepat untuk melakukan evakuasi warga jika kondisi Merapi dinilai kritis," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, melansir Antara, Rabu (27/1/2021).
Menurutnya, persediaan masker dalam jumlah cukup tersebut telah didistribusikan di masing-masing Posko Siaga Bencama Merapi tingkat kelurahan di lereng Merapi.
"Sampai saat ini memang belum sampai terjadi hujan abu di pemukiman warga lereng Merapi sisi Barat Daya. Selama ini arah angin masih dominan ke timur sehingga tidak sampai terjadi hujan abu di Barat Daya," katanya.
Ia mengatakan, untuk armada evakuasi juga cukup, dan saat ini dalam kondisi siap untuk digunakan sewaktu-waktu untuk mengevakuasi warga saat kondisi aktivitas Merapi meningkat dan naik pada level "Awas".
"Armada evakuasi ini merupakan kendaraan milik warga di masing-masing kelurahan. Di samping dapat dengan cepat bergerak dan menjangkau warga, pertimbangan lainnya adalah adanya wadah pandemi COVID-19 ini cukup riskan untuk mengoperasikan armada dari bawah," katanya.
Makwan menyebutkan, dalam masa pandemi COVID-19 ini penanganan penanggulangan bencana, termasuk evakuasi warga harus tetap mengacu SOP protokol kesehatan COVID-19.
"Jika armada didatangkan dari bawah, maka sebelumnya harus dilakukan dekontaminasi dahulu terhadap kendaraan evakuasi. Ini kurang efektif. Untuk itu armada evakuasi menggunakan kendaraan milik warga yang telah stand by di atas (lereng Merapi)," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto menyebut, saat ini sejumlah kelurahan telah siap dengan posko pengungsian untuk wilayah Barat Daya. Kesiapan tersebut juga disertai dengan penerapan protokol kesehatan COVID-19.
"Intinya kami sudah siap. Beberapa kelurahan juga sudah siap dengan poskonya dan tentunya dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan seperti dilakukan penyekatan dalam posko," katanya.
Joko juga menuturkan bahwa setiap posko hanya dapat menampung kurang lebih 100 orang dikarenakan penerapan protokol kesehatan.
Editor: Agung DH