tirto.id - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, segera memasuki masa pensiun pada 1 Desember 2023. Lantas, siapa calon pengganti Panglima TNI?
Yudo Margono akan segera pensiun karena pada 26 November 2023 dia akan memasuki usia 58 tahun.
Berdasarkan UU No 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) Pasal 53, dituliskan batas usia maksimal seorang perwira adalah 58 tahun.
Di tengah sejumlah isu calon pengganti, saat ini muncul wacana mengenai masa jabatan Panglima TNI yang bisa saja diperpanjang karena ada gugatan batas usia pensiun anggota TNI ke Mahkamah Konstitusi.
Berbicara mengenai hal tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan masih mengkaji mengenai wacana perpanjangan masa jabatan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.
"Masih dalam proses," ucap Jokowi di Pasar Bali Mester Jatinegara, Jakarta, pada Selasa, 19 September 2023, dikutip Antara News.
Di luar wacana masa perpanjangan jabatan, siapa saja calon pengganti Panglima TNI yang bisa dipilih Jokowi?
Daftar Calon Pengganti Panglima TNI
Salah satu syaratnya adalah jabatan Panglima TNI dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.
Berikut adalah sejumlah jenderal yang berpeluang menduduki posisi Panglima TNI pengganti Laksamana Yudo Margono:
1. Kasad Jenderal Dudung Abdurachman
Jenderal Dudung Abdurachman adalah Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) kelahiran Bandung, 19 November 1965. Usianya sekarang sudah 57 tahun.Artinya, ia akan segera memasuki masa pensiun pada November 2023, hampir berbarengan dengan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Semasa muda, Dudung pernah bekerja sebagai loper koran hingga menjual kue klepon saat duduk di kelas 2 SMP Kartika XIX-1 Kota Bandung.
Dudung lalu menyelesaikan pendidikan Akademi Militer (1988-B). Jabatan pertama di dunia militer adalah Danton III Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1989—1992).
Pria yang bergelar S3 Ekonomi dari Universitas Trisakti itu kemudian menjadi Kasdim 0733/BS Semarang sebelum dipindah tugaskan sebagai Pabandyaops Kodam II/Sriwijaya.
Sejak berpangkat bintang satu, Dudung pernah menjadi Wagub Akmil, Staf Khusus Kasad, dan Waaster Kasad. Dudung lantas didapuk sebagai Gubernur Akmil dan Pangdam Jayakarta.
Ketika pangkatnya sudah bintang 3 alias Letnan Jenderal, dirinya dilantik menjadi Pangkostrad sebelum menjadi Kasad mulai 17 November 2021 hingga sekarang.
2. Kasal Laksamana Muhammad Ali
Laksamana Muhammad Ali merupakan pria kelahiran Bandung, 9 April 1967. Dengan usia yang baru 56 tahun, Muhammad Ali mempunyai peluang paling besar untuk menduduki posisi Panglima TNI. Pasalnya, ia baru akan pensiun 2 tahun lagi pada 9 April 2025. Sebagai perwira Angkatan Laut, karier militer Muhammad Ali banyak dihabiskan bersama sejumlah KRI (Kapal Perang Republik Indonesia).
Tercatat, ia pernah di atas KRI Sigalu 857 sebagai Perwira Depops. Ali juga mengabdi untuk sejumlah kapal selam yang dimiliki Indonesia, seperti KRI Nanggala 401, KRI Pasopati, serta KRI Nanggala 402. Bahkan, Ali pernah menjadi Komandan KRI Nanggala 402 (2004–2006).
Pada tahun 2012, lulusan AAL angkatan 35 (1989) ini ditarik ke istana sebagai ajudan Wakil Presiden RI Boediono (2012–2014).
Ketika sudah menjadi jenderal bintang 1 (Laksamana Pertama), Muhammad Ali ditunjuk sebagai staf khusus Kasal, Danguskamlabar, hingga Waasrena Kasal.
Ali kemudian menjabat Gubernur AAL saat pangkatnya naik menjadi Laksamana Muda. Dirinya kemudian dipercaya sebagai Koorsahli Kasal, Pangkoarmada I, dan Asrena Kasal.
Dia kemudian menjabat sebagai Pangkogabwilhan I. Sejak 28 Desember 2022, Laksamana Muhammad Ali diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut menggantikan Yudo Margono.
3. Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo
Sejak reformasi, posisi Panglima TNI diisi secara bergantian antara AD, AL, dan AU, meskipun tidak selalu demikian. Karena pada dua periode sebelumnya sudah diisi oleh matra AD dan AL, maka tidak menutup kemungkinan posisi kali ini diisi oleh AU.
Kepala Staf Angkatan Udara saat ini dijabat oleh Marsekal Fadjar Prasetyo. Akan tetapi, pria kelahiran Jakarta pada 9 April 1966 ini sudah berusia 57 tahun.
Dia akan memasuki masa pensiun tahun depan pada 9 April 2024 atau selepas pelaksanaan Pemilu serentak pada 14 Februari 2024.
Lulusan AKABRI (1988-B) ini memulai dinas di militer pada 1990 di Sekbang Angkatan XLI. Ia juga pernah menjalani pendidikan bersama Flight Safety Course Bangladesh Air Force dan APCSS Executive Course.
Pemilik call sign "Bobcat" pada pesawat tempur A-4 Skyhawk itu pernah menjadi Danskadud 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Atase Udara di Malaysia, serta Dirdiklat Kodiklatau.
Karier Fadjar semakin melejit setelah memegang jabatan Danlanud Halim Perdanakusuma 2016-2018 dan Pangkoopsau I & II.
Pada 2019, Marsekal Fadjar Prasetyo dipercaya sebagai Pangkogabwilhan II sebelum dilantik Jokowi menjadi Kasau pada 20 Mei 2020. Ia menggantikan posisi Marsekal Yuyu Sutisna yang memasuki masa pensiun.
Selama menjabat Kasau, Marsekal Fadjar Prasetyo memperoleh sejumlah penghargaan dari sejumlah negara, seperti medali Legion of Merit dari AS dan Pingat Jasa Gemilang (Tentera) atau Meritorious Service Medal dari Singapura.