tirto.id - Pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu baru saja menyumbangkan 1 medali emas untuk Indonesia di ajang bergengsi Olimpiade Tokyo 2020, setelah menumbangkan pasangan Qing Chen/Jia Yi Fan dari Cina, dalam final badminton yang digelar Senin, (2/8) kemarin.
Bertarung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Greysia/Apriyani mampu unggul 21-19 dan 21-15 dalam tempo 57 menit.
Hingga saat ini, kontingen Indonesia telah berhasil mengumpulkan total 5 medali, masing-masing 1 perunggu yang diraih oleh lifter putri, Windy Cantika Aisah di kelas 49 kg, lalu Eko Yuli Irawan, lifter putra yang berhasil meraih perak di kelas 61 kg.
Selanjutnya Rahmat Erwin, lifter putra yang menyumbangkan 1 perunggu di kelas 73 kg, dan yang terakhir 1 perunggu dari cabor badminton yang disumbangkan oleh Anthony Sinisuka Ginting.
Jika peraih medali perak akan diganjarkan bonus sebesar Rp2 miliar dan peraih perunggu sebesar Rp1 miliar dari negara, lantas berapa besar bonus yang akan didapatkan oleh Greysia dan Apriyani usai meraih medali emas di kejuaraan dunia atau olimpiade Tokyo 2020?
Sederetan Bonus untuk Greysia-Apriyani Usai Sabet Emas
Dikutip dari Antara,pemerintah telah menjanjikan bonus masing-masing sebesar Rp5 miliar untuk atlet peraih medali emas.
Selain bonus, sebagai bentuk dukungan dan apresiasi dari pemerintah, mereka akan diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan anggota Polri/TNI sebagai jaminan kehidupan jangka panjang.
“Pengalaman di Asian Games yang lalu, bagi mereka yang misalnya memilih jalur untuk ASN atau PNS kita fasilitasi. Hampir 300 orang (atlet jadi PNS) yang ada di tempat saya di Kemenpora dan tempat-tempat lainnya. Bahkan dengan TNI-Polri juga siap menerima para atlet-atlet yang sudah berjuang ini. Karena mereka ini pahlawan olahraga yang membawa harum nama bangsa dan negara,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, seperti dikutip dari situs resmi Kemenpora.
Menpora Amali juga mengatakan, selain pemerintah, ada beberapa pihak lainnya yang ingin berpartisipasi memberikan bonus kepada atlet berprestasi di Olimpiade Tokyo.
Mengenai pihak swasta yang sudah memastikan memberikan bonus adalah bos dari J99.Corp, Gilang Widya Pramana.
Gilang akan mengucurkan Rp500 juta untuk peraih medali emas, Rp250 juta untuk perak, dan Rp100 juta untuk perunggu.
Hal senada juga dilakukan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang akan memberikan bonus berupa uang sebesar Rp300 juta kepada lifter putri asal Jawa Barat, Windy Cantika Aisah.
Tak hanya itu, Apriyani Rahayu juga sudah ditunggu sebidang tanah dan rumah di Konawe, Sulawesi Tenggara.
Hal itu jadi bentuk apresiasi pemerintah Kabupaten Konawe atas prestasi Apriyani, demikian disampaikan Bupati Kery Saiful Konggoasa.
"Atas nama pemerintah saya ucapkan selamat kepada Apriani Rahayu. Kami bangga dan terharu karena ia telah membawa harum nama Indonesia khususnya Kabupaten Konawe," katanya di Konawe, Senin (2/8) seperti dilansir Antara.
Selain apresiasi dari Pemkab Konawe, Kery juga akan memberikan bonus pribadi darinya berupa lima ekor sapi untuk Apriyani, yang dia sebut sebagai sebuah kenang-kenangan kecil.
Kery menilai prestasi Apriyani bisa menjadi motivasi bagi putra-putri Konawe bahwa mereka selalu punya kesempatan dan bisa bersaing di kancah internasional.
Selain dari Pemkab Konawe dan bupatinya, Apriyani juga sudah dinantikan bonus lain yang disiapkan oleh Gubernur Sultra Ali Mazi, tetapi yang bersangkutan tidak mau mengungkapkan bentuk bonus yang dimaksud.
Greysia yang merupakan atlet berdarah Manado juga mendapatkan bonus berupa sebidang tanah dari Wakil Wali Kota Tomohon Wenny Lumentut.
Ada pula bonus paket usaha kuliner Baso Aci Akang dari influencer sekaligus YouTuber Arief Muhammad untuk Greysia dan Apriyani.
Kemenangan yang diraih Greysia/Apriyani sekaligus membuat rekor sebagai ganda putri Indonesia pertama yang merengkuh emas di Olimpiade.
Sejak badminton resmi jadi cabor Olimpiade pada Barcelona 1992 hingga Rio 2016, Indonesia baru berhasil meraih emas di tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda campuran.
Emas pertama badminton disumbangkan oleh Susi Susanti di Olimpiade Barcelona 1992. Kala itu, Susi berhasil mengalahkan wakil dari Korea Selatan, Bang Soo-hyun, lewat rubber game dengan skor 5-11, 11-5, 11-3.
Editor: Iswara N Raditya