Menuju konten utama

Belgia vs Inggris: Kane di Ambang Sepatu Emas Pelipur Lara

Kane kehilangan sepatu emas Liga Inggris musim ini, namun kegagalan tersebut dapat terobati andai posisinya di daftar top skor sementara Piala Dunia 2018 tak bergeser.

Belgia vs Inggris: Kane di Ambang Sepatu Emas Pelipur Lara
Selebrasi gol kedua Harry Kane pada pertandingan Grup G antara Timnas Inggris vs Timnas Panama di Nizhny Novgorod Stadium, Nizhny Novgorod, Rusia, Minggu (24/06/2018). AP Photo/Antonio Calanni

tirto.id - Pertandingan Belgia vs Inggris dalam perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2018 bakal berlangsung di Saint Petersburg Arena, Sabtu (14/7/2018). Dalam pertandingan ini, perhatian publik bakal tertuju pada sosok tumpuan utama Inggris di lini depan, Harry Kane.

Penyerang Tottenham Hotspur itu berangkat ke Rusia dengan keraguan publik. Kane memakai ban kapten dengan kekalahan memilukan dari Mohamed Salah dalam perebutan gelar top skor Liga Inggris musim 2017-2018. Catatan 30 gol di musim tersebut belum cukup bagi Kane untuk meraih sepatu emas ketiga beruntunnya di Britania Raya. Ia tertinggal dua gol dari Salah di perolehan akhir.

Seiring berjalannya waktu, Kane nyatanya mampu membuktikan bahwa ketajamannya belum habis. Walau sebagian golnya berasal dari titik penalti, nyatanya Kane sejauh ini memimpin persaingan di perebutan sepatu emas Piala Dunia 2018. Ia telah mengemas enam gol dari lima kali bermain, atau unggul dua dari Romelu Lukaku, Denis Cheryshev, dan Cristiano Ronaldo.

Menghitung Kans Harry Kane

Pertanyaan besar kini perlu dijawab jelang duel Belgia vs Inggris malam ini. Mampukah Kane meraih gelar sepatu emas Piala Dunia 2018?

Untuk mewujudkannya, Kane sebenarnya hanya perlu satu kondisi: tak ada satu pun pesaingnya mencatatkan hattrick. Walau sang striker gagal mengemas satu pun gol malam nanti, trofi sepatu emas tetap akan jatuh ke tangannya andai para pesaingnya tak mampu mengemas tiga gol sekaligus.

Saat ini, ancaman paling dekat adalah sosok penyerang Belgia, Romelu Lukaku. Dari tiga pemain yang telah mengemas empat gol, satu-satunya nama yang masih berkesempatan mencetak angka tambahan adalah pemain asal Manchester United tersebut. Artinya, andai Lukaku tak menorehkan hattrick, posisi Kane aman dari ancaman sang rival.

Ancaman lain juga masih mungkin datang dari duo penyerang Perancis, Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann. Namun perlu dicatat bahwa jelang laga final kontra Kroasia, keduanya baru mengemas tiga gol. Artinya, untuk menyalip Kane, Mbappe atau Griezmann memerlukan torehan quattrick (empat gol dalam satu laga). Lalu, mungkinkah quattrick terjadi pada laga final nanti?

Jawabannya adalah mungkin. Sejauh ini, telah ada beberapa pemain yang mampu mencetak empat gol dalam satu pertandingan Piala Dunia. Mereka adalah Ernst Wilimowski (Timnas Polandia, 1938), Ademir (Timnas Brasil, 1950), Sandor Kocsis (Timnas Hungaria, 1954), Just Fontaine (Timnas Perancis, 1958), Eusebio (Timnas Portugal, 1958), dan Emilio Butragueno (Timnas Spanyol, 1986). Pada Piala Dunia 1994, pemain Rusia, Oleg Salenko bahkan pernah mencatatkan lima gol sekaligus dalam satu pertandingan.

Tetapi lagi-lagi harus digarisbawahi bahwa dari sekian banyak quattrick tersebut, tak satu pun terjadi di partai final. Artinya, untuk mengejar Kane, Mbappe ataupun Griezmann harus mencatatkan rekor sebagai pencetak quattrick pertama dalam sejarah final Piala Dunia.

Apakah mencatatkan rekor tersebut masih mungkin untuk pemain selevel Griezmann dan Mbappe?

Tentu saja mungkin. Namun, secara realistis hal tersebut jelas tidak mudah.

Baca juga artikel terkait PIALA DUNIA 2018 atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan