tirto.id - Pertarungan Brasil vs Belgia di babak 8 besar Piala Dunia 2018 pada Sabtu (7/7/2018) pukul 01.00 WIB di Kazan Arena dapat menjadi adu kreativitas antara Philippe Coutinho dan Kevin De Bruyne. Kedua pemain ini sama-sama menjadi salah satu pengirim key pass terbanyak di negara masing-masing.
Hingga babak 16 besar Piala Dunia 2018, dalam tiga pertandingan, Kevin De Bruyne mengirimkan 13 umpan kunci, dengan rincian 4 umpan kunci panjang dan 9 umpan kunci pendek.
Jumlah ini adalah yang terbanyak untuk Belgia, di atas Eden Hazard (11 umpan kunci), Dries Mertens (8 umpan kunci), dan Thomas Meuiner (7 umpan kunci). Selain itu, De Bruyne tercatat menciptakan tujuh peluang untuk Iblis Merah.
Sementara itu, dalam empat laga, Philippe Coutinho mengirimkan 11 umpan kunci untuk Brasil. Gelandang Barcelona ini hanya kalah dari Neymar (16 umpan kunci) dan unggul dari pemain Brasil lain: Marcelo (5 umpan kunci), Casemiro (4 umpan kunci), dan Willian (4 umpan kunci). Rincian umpan kunci Coutinho adalah 1 umpan panjang dan 10 lainnya umpan pendek.
Terkait chances created, Coutinho sudah membuat enam, atau satu lebih sedikit dibandingkan dengan De Bruyne.
Beda Posisi De Bruyne di Manchester City dan Belgia
Kevin De Bruyne belum juga mencetak gol di Piala Dunia, dan hanya mengirimkan satu assist. Sementara itu, Philippe Coutinho mendapatkan dua gol, dan satu assist.
Kedua pemain memiliki daerah jelajah yang sedikit berbeda. Bahkan, De Bruyne memiliki posisi lain dibandingkan kala ia membela Manchester City dengan 12 gol dalam 51 penampilan musim lalu.
Gelandang tersebut diposisikan lebih maju oleh Pep Guardiola dibandingkan kala bermain untuk Roberto Martinez. Di Manchester City, De Bruyne tepat berada di belakang para penyerang seperti ketika The Citizens memukul Everton 1-3 pada 31 Maret 2018.
Dalam laga itu ia mengirimkan 137 umpan (93 persen sukses), membuat 2 umpan kunci, dan melepaskan satu tembakan. Dia bergerak terutama di wilayah tengah lawan.
Sementara itu dalam laga melawan Jepang di 16 besar Piala Dunia 2018, De Bruyne memiliki umpan lebih sedikit, 58 umpan (83 persen sukses), melepaskan 2 umpan kunci, dan mengirim dua tembakan. Dia bergerak terutama di bagian tengah wilayah Belgia sendiri.
Pelatih Belgia, Roberto Martinez, menegaskan, tidak ada yang berubah dari De Bruyne: ia tetap luar biasa. Martinez juga menyiratkan, sang gelandang 'dikorbankan' dengan posisi lebih ke belakang demi mengakomodasi gaya permainan Iblis Merah.
"Saya pikir Kevin De Bruyne sejauh ini diremehkan di Piala Dunia ini sejauh ini. Ketika Anda melihat kontribusinya dalam tim, itu adalah kontribusi penentu. Dia menggabungkan semuanya.
"Dia membuat para pemain depan berada dalam posisi yang bagus. Dia penting dalam cara kami ingin menekan dan bertahan. Kevin De Bruyne sangat penting untuk gaya permainan kami," ungkap Martinez.
Coutinho Tetap di Posisi 'Ideal'
Philippe Coutinho, meski memiliki tiga penyerang di depannya: Neymar, Willian, dan Gabriel Jesus, lebih diberi kesempatan untuk menyerbu kotak penalti lawan oleh pelatih Brasil, Tite. Hal ini dapat dilihat dari pergerakannya baik dalam laga Levante kontra Barcelona dan Brasil vs Kosta Rika.
Dalam dua laga tersebut Coutinho terpilih sebagai man of the match, dan ia sama-sama mendapatkan ruang bergerak dari sisi kiri ke tengah pertahanan lawan. Mantan pemain Liverpool mampu mencatatkan 6 tembakan di laga kontra Levante, dan empat di pertandingan melawan Kosta Rika.
Coutinho bisa eksplosif di Piala Dunia, karena ia bertandem dengan Neymar yang sama-sama berada di wilayah kiri Brasil. Ini terbukti dengan 17 tembakan yang dilepaskannya sepanjang gelaran Piala Dunia kali ini. Sebaliknya, meski dari segi gol, assist, atau tembakan De Bruyne 'kalah' dari Coutinho, perannya dalam distribusi bola dan umpan kunci lebih penting dari Coutinho.
Memperhatikan umpan kunci dan peluang tercipta yang dimiliki Kevin De Bruyne dan Philippe Coutinho, kebebasan kedua pemain ini di wilayah jelajah masing-masing, yang akan menjadi salah satu kunci pertandingan Belgia vs Brasil.
Editor: Fitra Firdaus