Menuju konten utama

Belanja Modal BUMN Dinilai Dapat Kerek Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Rini, realisasi capex yang tinggi dapat menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Belanja Modal BUMN Dinilai Dapat Kerek Pertumbuhan Ekonomi
Jajaran gedung bertingkat di Jakarta, Senin (15/5). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2017 berada di angka 5,01 persen atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal I 2016 di kisaran 4,92 persen. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengingatkan para pejabat di perusahaan BUMN agar mengelola belanja modal atau capital expenditure (capex) secara maksimal. Menurut Rini, realisasi capex yang tinggi dapat menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Ibu Menteri Keuangan (Sri Mulyani Indrawati) selalu menekankan kepada saya, bahwa capex Kementerian BUMN belum sampai, belum tinggi. Ini kalau nggak (tercapai), pertumbuhan ekonomi kita nggak sampai,” ucap Rini dalam pidatonya di acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pejabat Administrator dan Pengawas di Lingkungan Kementerian BUMN pada Jumat (7/7/2017) pagi di kantornya.

“Jadi sekarang kita punya tanggung jawab. Bukan hanya bayar dividen, bukan hanya bayar pajak, tapi bagaimana kita mengembangkan usaha BUMN sehingga perekonomian Indonesia bisa tumbuh lebih positif,” tambah Rini.

Lebih lanjut, Rini sempat menekankan bahwa maksud dari capex yang harus ditingkatkan itu dari segi realisasinya, bukan besaran nilainya.

“Kita ini kan fungsinya, pada dasarnya sebagai pembina dan pengawas. Jadi meningkatkan bahwa program ini benar-benar dijalankan. Apa yang sudah ditetapkan di RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) betul-betul direalisasikan. Karena kalau tidak, pada akhirnya kita bisa menghambat pertumbuhan ekonomi,” jelas Rini seusai acara.

“Dengan capex dari BUMN, ditambah dengan investasi kita, otomatis kita juga membantu bagaimana bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,” tambah Rini.

Masih diungkapkan Rini, total capex perusahaan BUMN saat ini jumlahnya mencapai Rp475 triliun. Kendati demikian, Rini memang mengakui bahwa realisasi belanja modal di kuartal I 2017 masih terbilang rendah.

“Ini yang kita harus kejar terus. Memang salah satu persoalannya, tentunya dalam beberapa hal, seperti pembebasan lahan, izin-izin yang masuk keluar,” ungkap Rini.

Selain berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, capex BUMN juga diklaim dapat berfungsi sebagai motor dari laju pertumbuhan investasi dalam negeri di sepanjang tahun ini.

Pada Februari lalu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong sempat mengungkapkan bahwa capex perusahaan pelat merah dan keuntungannya berpotensi untuk memicu terjadinya reinvestasi.

“Capex BUMN punya yang namanya spill over effect. Itu merupakan efek sekunder atau kecipratan ke pelaku-pelaku usaha swasta,” kata Thomas saat itu.

Baca juga artikel terkait BUMN atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari