tirto.id - Nasib Liga Belanda musim 2019-2020 menjadi tidak jelas dan terancam selesai lebih awal. Hal ini karena Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte memperpanjang masa lockdown sampai 1 September 2020. Langkah pemerintah Belanda ini untuk meredam penularan virus corona (Covid-19).
Artinya, segala kegiatan yang bisa mengundang keramaian atau berkumpulnya massa, termasuk laga sepak bola, tidak akan mendapatkan izin dari pemerintah dan otoritas keamanan di Belanda hingga lima bulan ke depan.
Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) menyatakan keputusan pemerintah Belanda memperpanjang masa lockdown membuat mereka berpikir untuk mengakhiri kompetisi lebih cepat.
Sebab, jika liga dilanjutkan maka kompetisi baru bisa diputar kembali setelah 1 September 2020. Efeknya bisa berpengaruh ke jadwal kompetisi musim depan dan berdampak pada kesempatan klub-klub Belanda untuk berlaga di level Eropa.
“Dewan Sepakbola Profesional berniat tak melanjutkan musim kompetisi 2019-2020. Sehubungan dengan keputusan pemerintah, KNVB akan berkonsultasi dengan UEFA dan mengambil keputusan setelahnya. Pada Jumat, semua klub dan pihak terkait akan bertemu mendiskusikan konsekuensi atas keputusan yang diambil,” terang KNVB.
Eredivisie Belanda saat ini sudah memainkan 26 pekan kompetisi. Bahkan ada empat klub yang baru bermain 25 kali seperti Ajax Amsterdam, AZ Alkmaar, Feyenoord Rotterdam, dan FC Utrecht.
Ajax saat ini masih memimpin klasemen dengan perolehan 56 poin. Di peringkat kedua, Alkmaar menyusul dengan jumlah poin yang sama. Hanya saja Ajax berhak berada di urutan pertama karena unggul selisih gol. Yakni perbandingan surplus 45 gol bagi Ajax sedangkan Alkmaar hanya 37 gol.
Sebelumnya, UEFA telah membuat keputusan mengenai nasib kompetisi liga-liga Eropa di musim ini. Kepada 55 anggotanya, UEFA menegaskan bahwa kompetisi musim 2019-2020 semaksimal mungkin harus diselesaikan. Terutama di liga level teratas dan ajang piala domestik.
Namun, jika memang ada negara yang tidak bisa melanjutkan liganya karena tidak ada izin, UEFA masih memberikan kelonggaran.
Sementara ketentuan soal konsekuensi tidak melanjutkan liga dan panduan berikutnya masih akan digodok oleh UEFA. Termasuk bagaimana efek liga yang harus dihentikan terhadap wakil mereka di ajang antar klub Eropa seperti Liga Champions dan Liga Eropa musim depan.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Addi M Idhom