tirto.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyiapkan anggaran sebesar Rp800 miliar untuk meningkatkan nilai dan volume transaksi perdagangan, sekaligus memperbesar mobilisasi dana jangka panjang pada 2018.
Direktur Utama PT BEI, Tito Sulistio mengatakan rata-rata transaksi perdagangan harian saat ini mencapai Rp7,3 triliun atau tumbuh sebesar 9 persen dibandingkan dengan realisasi tahun lalu sebesar Rp6,7 triliun.
“Jika bisa meningkatkan WPPE [wakil perantara pedagang efek] dan sekuritisasi financing jalan, tidak menutup kemungkinan rata-rata transaksi perdagangan menembus Rp9 triliun per hari selama 242 hari kerja,” kata Tito dalam konferensi pers, Rabu (25/10/2017).
Selain transaksi perdagangan harian, anggaran BEI tersebut akan diarahkan untuk mendorong perusahaan mencatatkan sahamnya (initial public offering/IPO). Rencananya, BEI menargetkan anggota baru sebanyak 35 emiten.
Pada tahun ini, realisasi perusahaan yang melakukan IPO baru sekitar 27 emiten. Apabila tidak ada aral melintang, jumlah emiten baru akan menjadi lebih dari 30 emiten hingga akhir tahun ini.
“Kami juga menargetkan 60 perusahaan tercatat dapat melakukan pencatatan tambahan. Selain itu, target emisi obligasi pada tahun depan sebanyak 80 emisi obligasi korporasi dan 156 obligasi negara,” tutur Tito.
Sejalan dengan itu, BEI menargetkan pendapatan yang diraup pada 2018 mencapai Rp1,07 triliun, tumbuh 12,81 persen dari pendapatan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) 2017 sebesar Rp949,74 miliar. Adapun, laba bersih dipatok Rp100,38 miliar.
Penulis: Ringkang Gumiwang
Editor: Alexander Haryanto