tirto.id - Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2017 yang disampaikan Presiden dinilai cukup terarah sehingga akan menjaga kepercayaan investor terhadap industri pasar modal. Hal ini disampaikan oleh Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia(BEI) Samsul Hidayat di Jakarta.
"Dengan struktur RAPBN 2017 yang rasional maka akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal," ujar Samsul Hidayat pada Jumat (19/8/2016).
Menurut Samsul, penyusunan RAPBN yang rasional akan mempermudah investor untuk melakukan kalkulasi serta menentukan arah kebijakan investasinya di dalam negeri.
"RAPBN 2017 yang disampaikan itu disusun berdasarkan kondisi yang ada. Pemerintah telah memberikan 'clue' kepada investor melalui RAPBN 2017," katanya.
Samsul Hidayat juga mengatakan bahwa meski ada penurunan target penerimaan negara, namun penyusunan RAPBN 2017 yang lebih terarah dan menggambarkan kondisi ekonomi nasional tetap akan menjaga kepercayaan investor.
"Ada beberapa penurunan dari sisi pendapatan, namun kan tetap ada area yang surplus," katanya.
Dalam RAPBN Tahun Anggaran 2017 beserta nota keuangannya yang disampaikan Presiden di depan Rapat Paripurna DPR RI di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Selasa (16/8) lalu, menyebutkan pendapatan negara dalam RAPBN 2017 sebesar Rp1.737,6 triliun. Sementara itu, target pendapatan negara dalam APBN tahun 2016 ditetapkan sebesar Rp1.822,5 triliun.
Sementara itu, belanja negara dalam RAPBN tahun 2017 dialokasikan sebesar Rp2.070,5 triliun, yang terdiri atas belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.310,4 triliun, dan alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp760 triliun.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo