tirto.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong agar tiga perusahaan startup “unicorn” di Indonesia mencatatkan sahamnya melalui skema penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Adapun ketiga perusahaan yang dimaksud ialah Go-Jek, Tokopedia, dan Bukalapak.
Menurut Direktur Utama BEI Tito Sulistio, pihaknya telah meminta secara langsung kepada masing-masing perusahaan untuk melepas sahamnya ke pasar modal. Namun sampai saat ini, masih belum ada tindak lanjut dari ketiga perusahaan rintisan tersebut untuk melantai di bursa.
“Karena pendapatan mereka itu lebih dari 90 persen di Indonesia, jadi tolonglah listed juga di Indonesia,” ujar Tito saat jumpa pers di kantornya pada Kamis (28/12/2017).
Lebih lanjut, Tito menilai tercatatnya saham ketiga perusahaan unicorn itu di pasar modal nantinya bakal berkontribusi pada pemerataan pendapatan di Indonesia. Pasalnya, investor dan masyarakat diklaim akan bisa ikut memiliki saham di sana.
Selain Go-Jek, Tokopedia, dan Bukalapak, Tito juga mengakui kalau BEI terus membidik sejumlah perusahaan yang sudah besar di bidang teknologi.
Tito tidak menampik apabila dorongan terhadap perusahaan berbasis teknologi untuk masuk ke pasar modal masih terganjal faktor belum adanya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Dengan PSAK tersebut, kapitalisasi perangkat lunak menjadi aset akan mungkin dilakukan. Menurut rencana, PSAK sendiri bakal diterbitkan pada tahun depan.
“Persoalannya bagaimana mereka bisa mengkapitalisasi program yang mereka bikin bisa jadi modal. Itu menunggu PSAK. Karena kalau tidak, mereka akan sulit untuk IPO karena modalnya kecil,” jelas Tito.
Masih dalam kesempatan yang sama, Tito menyebutkan kalau sudah ada sebanyak 42 perusahaan rintisan yang bernaung di bawah pusat inkubator BEI. Dari jumlah tersebut, Tito melihat ada 5 perusahaan startup yang berpotensi untuk IPO.
“Modalnya rata-rata Rp50-100 juta. Padahal aset mereka adalah program yang mereka buat. Ini belum dihitung. Kalau itu bisa dikapitalisasi jadi saham, mereka bisa IPO,” ungkap Tito.
Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim telah menyampaikan niat perusahaannya untuk melakukan IPO. Nadiem mengatakan kalau penawaran saham kepada publik itu akan dilakukan dalam beberapa tahun ke depan.
“Kami pasti akan IPO, tapi semua tergantung situasi dan kondisi ke depan. Semoga dalam beberapa tahun ke depan, kami bisa IPO karena itu tujuan dan cita-cita saya,” kata Nadiem di Jakarta pada 8 Desember lalu.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari