Menuju konten utama

Begini Tahap Uji Vaksin Covid-19 Fase I-III Sebelum Produksi Massal

Tahap pengujian vaksin Covid-19 fase 1-3 sebelum diproduksi massal.

Begini Tahap Uji Vaksin Covid-19 Fase I-III Sebelum Produksi Massal
Petugas memindahkan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr.

tirto.id - Vaksin Covid-19 harus melalui tahap pengujian klinis sebelum diproduksi massal. Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan uji klinis mulai tahap 1-3 dilakukan untuk menjamin keamanan dan kemanjuran (efikasi) vaksin, termasuk vaksin untuk mencegah infeksi COVID-19.

"Kalau fase 1 untuk menguji keamanan, itu pertama kali disuntikkan ke manusia, jadi jumlahnya sedikit dulu, beberapa puluh orang," kata Amin, seperti dikutip Antara News.

Infografik Tahap Pengujian Klinis Vaksin Covid-19

Infografik Tahap Pengujian Klinis Vaksin Covid-19. tirto.id/Rangga

Pengujian vaksin itu melihat hasil perbandingan antara orang yang diberi vaksin dengan yang bukan menerima vaksin. Pada pandemi COVID-19, vaksin diuji apakah mampu menciptakan kekebalan tubuh seseorang terhadap COVID-19.

Pada uji klinis tersebut, satu kelompok menerima suntikan yang memang berisikan vaksin, sementara kelompok yang lain menerima suntikan yang tidak berisikan vaksin, yang disebut sebagai plasebo.

"Nanti dibandingkan berapa persen yang timbul gejala misalnya kalau bedanya sangat besar atau yang menimbulkan gejala itu tidak ada sama sekali baru itu dinyatakan aman," ujarnya.

Amin menuturkan jika dibandingkan antara kelompok yang menerima suntikan vaksin dan kelompok yang menerima suntikan cairan kosong (tanpa vaksin), didapati tidak terjadi apa-apa di masing-masing kelompok, maka vaksin itu bisa dinyatakan aman.

"Intinya kalau aman itu adalah kita bisa menunjukkan risikonya jauh lebih kecil dari manfaat yang diharapkan," tutur Amin.

Uji klinis tahap 2 dilakukan pada beberapa ratus orang. Pada tahap ini, akan dilihat hasil untuk menentukan kemanjuran dan memastikan bagaimana efek samping vaksin.

Jika sudah lolos uji klinis tahap 1 dan 2 secara berurutan, maka dilanjutkan dengan tahap 3 di mana vaksin diberikan kepada ribuan orang untuk menunjukkan vaksin aman, efektif dan bermanfaat.

Para relawan penerima vaksin di uji klinis fase 3 itu memiliki kemungkinan untuk terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dalam kegiatan sehari-hari mereka.

Pada uji klinis, juga dicari dosis vaksin yang paling bagus memberikan perlindungan tetapi di sisi lain tetap aman dan tidak memberikan efek yang negatif bagi para penerima vaksin.

Oleh karena itu, seluruh vaksin wajib menuntaskan uji klinis fase 1, 2 dan 3 dengan hasil yang ditargetkan untuk menciptakan kekebalan tubuh seseorang.

Pemerintah targetkan cakupan vaksinasi COVID-19 di Indonesia sebanyak 67% atau 107 juta penduduk dari 160 juta dengan rentang usia 18-59 tahun. Maka kebutuhan vaksin adalah 246 juta dosis perhitungan kebutuhan.

Dari target cakupan imunisasi sebanyak 107 juta penduduk itu, 75 juta penduduk untuk kelompok sasaran skema mandiri, sementara 32 juta penduduk untuk skema program pemerintah.

Meski vaksin Covid-19 sudah tersedia, masyarakat tetap diminta untuk menjaga kesehatan dan #IngatPesanIbu menerapkan protokol 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

----------------------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom