tirto.id - Bayern Munchen resmi menyandang gelar juara Liga Jerman 2019/2020 setelah mengalahkan Werder Bremen 0-1 pada Rabu (17/6/2020). Keberhasilan ini menegaskan dominasi Bayern di persepakbolaan Jerman. Mereka menciptakan rekor 8 gelar juara Bundesliga secara beruntun sejak musim 2012/2013.
Musim ini, perjuangan Bayern Munchen menyabet trofi Bundesliga sebenarnya tak mudah: mereka mendapatkan persaingan ketat dari Borussia Dortmund. Namun kemenangan atas sang rival pada 26 Mei lalu menjadi kunci. Jika awalnya Bayern dan Dortmund hanya berbeda 4 angka, selisih jadi 7 poin.
Selisih itu terus bertahan hingga Bayern menang atas Werder Bremen pada Rabu (17/6) berkat gol tunggal Robert Lewandowski. Dengan total 76 poin hingga spieltag 32, Die Roten tidak mungkin terkejar lagi oleh Borussia Dortmund, yang angka maksimalnya 75 poin.
Keberhasilan menjadi juara tahun ini membuat Bayern Munchen telah mengoleksi total 30 trofi Bundesliga. Dominasi Bayern terlihat mencolok jika melihat tim dengan gelar juara terbanyak kedua yakni FC Nurnberg yang baru mengoleksi 9 trofi saja. Artinya, butuh lebih dari dua dekade jika ingin melihat ada tim lain yang bisa menyalip jumlah trofi Bayern.
Bayern Pertajam Rekor Juara Beruntun
Selain itu catatan 8 gelar juara beruntun juga merupakan rekor tersendiri di Liga Jerman. Sebelum ini tidak ada tim yang sanggup melakukan hal tersebut termasuk sejak adanya kompetisi pertama di Jerman yang mulai pada tahun 1903.
Di era Bundesliga yang dimulai tahun 1963, sebelum catatan 8 gelar juara beruntun Bayern, paling banter sebuah tim hanya bisa mempertahankan gelar juara mereka 3 kali secara beruntun.
Tim tersebut adalah Bayern musim 1971/1972 sampai 1973/1974 dan musim 1984/1985 sampai 1986/1987, juga Borussia Monchengladbach pada musim 1974/1975 sampai 1976/1977.
“Gelar juara kedelapan secara beruntun ini jelas menjadi sangat spesial. Terutama karena sepak bola harus berhadapan dengan virus corona yang membuat ada banyak aturan baru agar liga bisa tetap dimainkan. Kami bangga karena dalam situasi yang tak biasa ini, Bayern tetap bisa menunjukkan kekuatannya,” kata Herbert Hainer, Presiden Bayern Munchen.
Hansi Flick Jadi Kunci Bayern Juara Bundesliga
Kunci kesuksesan Bayern musim ini salah satunya terletak pada keberanian memecat pelatih Niko Kovac usai kekalahan 5-1 dari Eintracht Frankfurt pada 2 November 2019. Padahal sebelumnya pelatih asal Kroasia ini bisa mempersembahkan gelar Bundesliga 2018/2019, DFB Pokal 2018/2019, dan Piala Super Jerman 2018.
Selepas kepergian Kovac, Bayern melantik Hans-Dieter Flick atau yang biasa dikenal dengan Hansi Flick. Sejak ditangani Flick, Bayern hanya kalah 2 kali saja: atas Bayer Leverkusen dan Borussia Monchengladbach yang terjadi di awal masa kepelatihan Flick.
Tapi setelah 2 kekalahan itu, Bayern tak terbendung. Dari 18 pertandingan terakhir di Bundesliga, Bayern sukses menyabet 17 kemenangan dan sekali imbang. Secara total, sampai saat ini Flick sudah memimpin skuadnya di 29 pertandingan resmi. Persentase kemenangannya pun sangat tinggi yakni mencapai angka 90 persen.
“Saya mengucapkan selamat pada tim dan pelatih Hansi Flick serta para staf pelatih atas keberhasilan ini. Meski harus menghadapi situasi spesial karena adanya pandemi, tapi Flick dan stafnya membuat tim bermain bagus terutama di putaran kedua musim ini,” kata CEO Bayern, Karl-Heinz Rummenigge.
Kesuksesan Bayern jadi juara Bundesliga membuat 2 penggawa mereka, David Alaba dan Thomas Muller, menjadi pemain aktif Die Roten dengan koleksi gelar juara Liga Jerman terbanyak yakni dengan 9 trofi. Alaba dan Muller ada dalam skuad Bayern saat meraih 8 trofi beruntun plus satu gelar lagi pada musim 2009/2010.
Ada satu lagi pemain dengan koleksi gelar yang sama yakni Franck Ribery. Eks winger Bayern itu meraih 9 trofi Bundesliga pada musim 2007-2008, 2009-2010, serta gelar beruntun dari musim 2012/2013 sampai 2018/2019.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Fitra Firdaus
