tirto.id - Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan performa tes untuk mendeteksi penyebaran COVID-19 yang dilakukan di Indonesia tertinggal dibandingkan negara tetangga. Ia bilang Indonesia jauh berada di bawah syarat, menurut WHO.
“Berdasar jumlah tes per 1 minggu. Per minggu per 1.000 penduduk dari Februari 2020 sampai 31 Agustus 2020. Kita termasuk terendah di dunia,” ucap Suharso dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (2/9/2020).
Suharso menampilkan grafik perbandingan tes per minggu antara Indonesia dan 8 negara lainnya. Mereka adalah Lithuania, Amerika Serikat, Selandia Baru, India, Korea Selatan, Ekuador dan Senegal.
Hasilnya, jumlah tes per 1 minggu di Indonesia menduduki posisi terbawah di antara negara-negara itu. Rasionya di bawah 0,1 per 1.000 penduduk padahal standar WHO adalah 1 per 1.000 penduduk per minggu.
Sedikit di atas Indonesia, Senegal memiliki rasio lebih baik. Di atasnya lagi, Ekuador, Korea Selatan dan India sanggup melakukan tes di atas 0,1 per 1.000 penduduk per minggu tetapi masih di bawah 1 per 1.000 penduduk per minggu.
Negara yang sanggup melakukan tes di atas 1 per 1.000 penduduk per minggu paling tinggi adalah Lithuania, lalu Amerika Serikat dan diikuti Selandia Baru.
“Karena rata-rata memenuhi syarat menurut WHO adalah garis 1 [per 1.000]. Kita masih di bawah 0,1,” ucap Suharso.
Suharso juga memaparkan persentase kasus positif COVID-19 dari tes yang dilakukan mencapai 17 persen. Artinya, tiap 100 tes, ada 17 kasus yang terdeteksi.
Angka ini tergolong tinggi dibanding Amerika Serikat yang tesnya sudah jauh lebih banyak di atas 1 per 1.000 per minggu. Amerika Serikat memiliki rasio kasus positif di bawah 10 persen dari tes yang dilakukan. Korea Selatan yang sudah di atas 0,1 per 1.000 orang per minggu lebih baik lagi, angkanya kurang dari 2 persen.
“Menjadi benar game changer-nya ditemukan vaksin,” ucap Suharso.
Pernyataan Suharso ini juga bertolak belakang dengan klaim Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Airlangga Hartarto, Jumat (14/8/2020). Dalam paparannya, Airlangga menunjukkan jumlah tes RI menempati posisi ketiga tertinggi di dunia. Airlangga bilang angkanya mencapai 1,80 juta hanya kalah dari Chili 1,9 juta dan Italia 7,3 juta.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri