tirto.id - Bank Dunia mendorong penggunaan akses internet untuk semua orang guna mengatasi kesenjangan digital. Kesenjangan ini ditunjukkan dengan fakta bahwa masih ada 4 triliun warga di seluruh dunia tanpa akses internet sedangkan 90 persen akses internet berada di negara-negara berkembang.
"Kita bisa dan harus menyediakan akses internet untuk semuanya," kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, seperti dikutip Antara, Jumat, (15/4/2016).
Kim mengungkapkan, dirinya berkeinginan untuk melihat konektivitas internet mencapai seluruh penjuru dunia, sekaligus membuat teknologi digital sebagai kekuatan katalis untuk mengentaskan kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan bersama.
Kim menjelaskan, pihaknya berfokus untuk memperluas konektivitas digital dengan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi agar sektor ini menjadi lebih kompetitif dan ramah kepada sektor swasta, serta mendukung pengembangan landasan digital untuk e-pemerintahan.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informasi Indonesia Rudiantara mengatakan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadikan sektor tersebut sebagai kunci perkembangan dalam perekonomian.
"Dulu TIK hanya layanan jasa TIK semata, sekarang telah menjadi 'enabler' (pendukung) pertumbuhan ekonomi," kata Menteri Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Selasa, (12/4/2016).
Menteri mengatakan, sektor telekomunikasi kini tidak hanya bergerak bidang telekomunikasi semata, namun seiring dengan perkembangan TIK tersebut, telah merambah ke berbagai sektor baru.
Dia mencontohkan, meningkatnya layanan perjalanan melalui berbagai aplikasi yang menawarkan berbagai kemudahan dalam perjalanan semakin mendukung industri tersebut, seperti aplikasi pembelian tiket pesawat dan juga pemesanan kamar hotel.
Di sektor perdagangan, e-commerce terus tumbuh karena adanya dukungan dari sektor telekomunikasi dan TIK tersebut. Dengan jaringan teknologi komunikasi dan informasi yang luas dan akses internet yang lebih mudah, sektor ini terus tumbuh dan diperkirakan mencapai 130 miliar dolar AS pada 2020.
(ANT)