Menuju konten utama

Banjir Jakarta, Anies: Ini Akibat Volume Air Bogor Tak Terkendali

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan salah satu masalah utama banjir masih terjadi di Jakarta akibat tak terkendalinya volume air dari daerah hulu di Bogor.

Banjir Jakarta, Anies: Ini Akibat Volume Air Bogor Tak Terkendali
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) meninjau titik banjir yang bersebelahan dengan proyek LRT di Underpass Cawang, Jakarta, Kamis (4/4/2019). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan salah satu masalah utama banjir masih terjadi di Jakarta akibat tak terkendalinya volume air yang datang dari daerah hulu di Bogor, karena tak adanya bendung.

Ia menilai banjir yang menimpa sebagian wilayah Jakarta, Tangerang Selatan, Depok, dan Bekasi karena terkena 'limpahan' air dari Bogor.

"Kita saat ini menerima limpahan hulu yang volumenya besar. Dan di Jakarta kita kemarin bersyukur sekali bahwa permukaan air laut pukul 08.00 WIB pagi itu turun. Kalau permukaan air laut kemarin itu tidak turun, maka aliran yang turun dari pegunungan akan berhenti di Jakarta karena tidak bisa leluasa dialirkan," katanya saat ditemui wartawan di Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (27/4/2019).

Ia mengatakan membangun bendungan adalah salah satu cara paling efektif karena air dari hulu akan dialirkan secara bertahap sehingga volume air yang diturunkan ke area pesisir, seperti Jakarta, akan bisa dikontrol.

"Jadi begini, solusinya memang adalah pengendalian volume air dari hulu, selama volume air dari hulu tidak dikendalikan, maka tinggal giliran aja. Nanti dimana, tahun lagi tahu-tahu dimana. Tiga tahun lagi tahu-tahu tempat mana. Ini semua terjadi karena volume air dari hulu ke pesisir tidak dikendalikan," katanya.

"Membangun bendung untuk kemudian dialirkan secara bertahap, sehingga volume air yang turun ke pesisir itu akan bisa dikontrol. Nah, sekarang proses pembangunannya sedang berjalan, ada dua bendungan Ciawi dan Sukamahi," lanjutnya.

Ia mengambil contoh daerah Bekasi. Anies bercerita warga Bekasi mengeluh karena tak ada hujan namun bisa terdapat banjir hingga sepaha.

"Dan tidak pernah mereka mengalami itu. Jadi kalau kita fokus sekedar, ini kampung A, kampung B, kampung C, itu gejalanya aja. Masalahnya apa? Masalahnya adalah volume air dari hulu tidak dikendalikan," katanya.

Oleh karena itu, Anies bersikeras bahwa memang masalahnya ada pada hulu yakni Bogor karena tak terkendalinya volume air yang begitu besar ke wilayah pesisir.

"Jadi yang harus kira bereskan sebenarnya dari hulunya, sebelum masuk ke wilayah pesisir. Karena kalau tidak nanti yang ngalami bukan hanya Jakarta. Bedanya kalau di Jakarta fokus media tinggi, sehingga kampung apa pun kena cepat naik. Tapi Bekasi, Tangsel, pun mengalami yang sama. Anak-anak sungai yang sampai ke bawah itu, tetap harus dikenadalikan dari atas," tutup Anies.

Baca juga artikel terkait BANJIR JAKARTA atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri