Menuju konten utama

Banjir Bengawan Solo Sebabkan Seribu Orang Mengungsi

Banjir Bengawan Solo merendam 58 desa di Kabupaten Bojonegoro dan menyebabkan seribuan warga mengungsi. Meski begitu, banyak warga yang pemukimannya terendam air banjir Bengawan Solo belum bersedia pindah dari rumahnya.

Banjir Bengawan Solo Sebabkan Seribu Orang Mengungsi
Warga menerabas genangan banjir di Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Senin (28/11). Banjir luapan Sungai Bengawan Solo yang terjadi di daerah hilir, Jawa Timur, sejak tiga hari masih merendam areal persawahan, jalan, juga prasarana dan sarana umum di daerah hilir Jawa Timur. ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo.

tirto.id - Luapan Bengawan Solo yang membanjiri 58 desa di sembilan kecamatan terus meninggi sejak dua hari terakhir. Akibatnya, hingga seribuan warga Kabupaten Bojonegoro mengungsi meninggalkan pemukimannya yang terendam banjir.

Seribuan warga korban banjir luapan Bengawan Solo itu mengungsi ke sejumlah lokasi; Gedung Serbaguna di Kelurahan Ledokwetan, Kecamatan Kota, tenda pengungsian di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander dan lokasi lainnya. Informasi itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, Jumat (2/12/2016)

Di Gedung Serbaguna, jumlah pengungsi terus bertambah yang semula 97 jiwa menjadi 299 jiwa dari warga Kelurahan Ledokwetan dan Ledokkulon, Kecamatan Kota.

"Kalau memang ketinggian air Bengawan Solo terus meningkat jumlah pengungsi jelas akan terus bertambah," kata Andik.

Meski demikian, menurut dia, banyak warga yang pemukimannya terendam air banjir Bengawan Solo belum bersedia mengungsi, seperti warga Desa Lebaksari, Kadungrejo dan Kalisari di Kecamatan Baureno. Padahal tiga desa ini sudah terisolasi air banjir luapan Bengawan Solo setinggi 0,50-1,5 meter baik di jalanan maupun tempat lainnya.

"Di sejumlah titik pengungsian juga dibuka dapur umum, selain posko kesehatan," kata Andik.

Seperti dilansir dari Antara, jumlah warga yang terkena dampak banjir luapan Bengawan Solo mencapai 4.604 kepala keluarga (KK) yang 1.057 jiwa di antaranya mengungsi.

Sebanyak 58 desa yang terendam air itu tersebar di sembilan kecamatan, meliputi Kecamatan kota, Trucuk, Baureno, Kanor, Sumberrejo, Balen, Kapas, Dander, dan Kalitidu.

Genangan banjir juga merendam 3.826 hektare sawah dengan kondisi terparah di sejumlah desa di Kecamatan Baureno yang mencapai 1.547 hektare.

Banjir juga merendam ratusan hektare kebun palawija, prasarana dan sarana umum, seperti jalan desa, jembatan, lembaga pendidikan dan tempat ibadah.

Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro terus naik menjadi 15.14 meter pada Jumat pukul 04.00 WIB.

Baca juga artikel terkait BANJIR SOLO atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari