Menuju konten utama

Bandara Palu Ditutup Sementara Usai Gempa 7,7 SR Guncang Sulteng

“Dari Palu saya telah mendapatkan laporan bahwa Aerodrome Control Tower di Bandara SIS Al-Jufri retak dan rusak. Untuk sementara operasional di bandara ini ditutup sejak sore ini sampai dengan 24 jam kedepan,” kata dia.

Bandara Palu Ditutup Sementara Usai Gempa 7,7 SR Guncang Sulteng
Kondisi pesisir pantai Palu usai dihantam tsunami. YOUTUBE/KIRA OFFICIAL 212

tirto.id - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub menutup Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 skala richter (SR) menggungcang wilayah Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB.

“Gempa tersebut berdampak pada operasional penerbangan di Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Pramintohadi Sukarno dalam rilis yang diterima Tirto, Jumat malam.

Pramintohadi menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk mengecek fasilitas transportasi udara yang terdampak gempa, baik di Sulawesi Tengah, Gorontalo, maupun daerah sekitarnya. Ia berharap, bandara-bandara sekitar untuk bergerak cepat mengecek seluruh fasilitas maupun kegiatan operasional penerbangan untuk memastikan tidak ada kerusakan berat sehingga operasional penerbangan berjalan dengan normal.

“Dari Palu saya telah mendapatkan laporan bahwa Aerodrome Control Tower di Bandara SIS Al-Jufri retak dan rusak. Untuk sementara operasional di bandara ini ditutup sejak sore ini sampai dengan 24 jam kedepan,” kata dia.

“Sesuai *Notam Nomor H0737/18* Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup dari 28 September 2018 pukul 19.26 WITA sampai dengan estimasi 29 September 2018 pukul 19.20 WITA karena terdampak gempa bumi.” kata Pramintohadi.

Selain Bandara Palu, ia juga telah menerima laporan dari Kepala Bandara lain di sekitarnya, seperti Bandara Jalaluddin di Gorontalo, Bandara Lagaligo Bua di Palopo, Bandara Andi Jemma Masamba di Luwu Utara, Bandara Kasiguncu di Poso dan Bandara Tanjung Api Ampana Tojo Una-una, semuanya dalam keadaan aman.

“Fasilitas Bandara di beberapa bandara sekitar baik sisi udara maupun sisi darat dalam keadaan baik dan dapat beroperasi normal,” ungkap Pramintohadi.

Meskipun demikian, Pramintohadi memerintahkan kepada jajarannya pada Unit Pelaksana Teknis Ditjen Hubud untuk meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait dalam pengecekan fasilitas transportasi udara agar tidak ada informasi yang terlewat.

Pramintohadi juga meminta kepada seluruh stakeholder penerbangan di Palu dan daerah lain yang terhubung untuk tetap memaksimalkan pelayanan kepada penumpang. Menurutnya, pelayanan penumpang di bandara harus tetap memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan sesuai aturan penerbangan sipil internasional dan nasional.

Kondisi Fasilitas dan Peralatan Bandar Udara dan navigasi penerbangan pasca gempa Donggala:

1. Bandara Andi Jemma-Masamba: Normal

2. Bandara Lagaligo-Bua: Normal

3. Bandara Rampi: Normal

4. Bandara Bone: Normal

5. Bandara Tanjung Api-Ampana: Normal

6. Bandara Pongtiku-Tana Toraja: Normal

7. Bandara Haluoleo-Kendari: Normal

8. Bandara Kasiguncu-Poso: Normal

9. Bandara Pogogul-Buol: Normal

10. Bandara Sultan Bantilan- Toli Toli: Normal

11.Bandara Syukuran Aminuddin Amir: Normal

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz