Menuju konten utama

Bandara Lombok Tetap Berjalan Normal Usai Gunung Agung Meletus

Abu letusan Gunung Agung bertiup lemah ke arah timur-tenggara.

Bandara Lombok Tetap Berjalan Normal Usai Gunung Agung Meletus
Penumpang berjalan menuju pesawat di apron Bandara Lombok International Airport (LIA) di Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (23/5). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

tirto.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Gunung Agung di Karangasem, Bali, meletus dengan mengeluarkan abu berwarna kelabu setinggi sekitar 700 meter, sekitar pukul 17.05 Wita, Selasa (21/11/2017).

General Manager Angkasa Pura I Lombok International Airport, I Gusti Ngurah Ardita menyatakan bahwa kejadian itu tidak berdampak pada aktivitas penerbangan dan operasional bandara.

"Sampai saat ini, tidak ada dampak terhadap penerbangan di Lombok International Airport (LIA)," ujar I Gusti Ngurah Ardita, Selasa (21/11), seperti dikutip Antara.

Kendati demikian, Ardita menyatakan bahwa pihak bandara akan tetap memantau setiap perkembangan yang terjadi di Gunung Agung. "Kami tetap memonitor perkembangan aktivitas Gunung Agung," katanya.

Sementara aktivitas penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali juga masih berjalan normal.

"Aktivitas penerbangan masih berjalan dan tidak ada gangguan untuk sementara," kata Kepala Hubungan Masyarakat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim di Denpasar, Selasa (21/11/2017).

Menurut Arie, hingga pukul 20.00 Wita, penerbangan di bandara itu masih sesuai jadwal dan belum ada pembatalan, penundaan atau pengalihan penerbangan.

"Pemantauan visual melalui laporan pilot masih tetap dijalankan," imbuhnya.

Baca: BNPB Jelaskan Tipe dan Penyebab Letusan Gunung Agung Hari Ini

Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana menjelaskan bahwa abu letusan Gunung Agung bertiup lemah ke arah timur-tenggara.

"Masyarakat agar tetap tenang namun agar senantiasa mengikuti rekomendasi PVMBG dalam status level III siaga," kata Devy di Denpasar, Selasa (21/11).

Abu letusan menyembur saat status gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu berada dalam status siaga atau level III.

PVMBG telah memetakan Zona Perkiraan Bahaya yakni dalam area kawah gunung dan di seluruh area di dalam radius enam kilometer dari kawah puncak dan ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timur laut dan tenggara-selatan- barat daya sejauh 7,5 kilometer.

Untuk itu PVMBG meminta warga untuk tidak beraktivitas di zona tersebut mengantisipasi perkembangan gunung api itu.

Zona Perkiraan Bahaya tersebut bersifat dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan terbaru.

Baca juga artikel terkait GUNUNG AGUNG BALI atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto