tirto.id - Bambang Soesatyo bersama beberapa kader Partai Golkar lainnya mengadakan deklarasi pencalonan Ketua Umum Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta Pustat, Kamis (18/7/2019) siang.
Dalam sambutan deklarasinya tersebut, ia mengusulkan untuk Munas Golkar sebaiknya dilaksanakan setelah pelantikan kabinet baru Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Saya katakan dengan tegas kalau kita memiliki komitmen untuk menjaga suasana politik yang kondusif karena tanggal 20 Oktober adalah pelantikan presiden. Kita jaga jangan sampai ada kegaduhan menjelang 20 Oktober," kata Bamsoet.
"Jadi saya pribadi berpandangan kalau kawan-kawan setuju, kita lakukan Munas Golkar setelah pelantikan presiden," lanjutnya.
Salah satu alasannya, kata Bamsoet, karena ia dan kawan-kawannya tak ingin dituding mengincar posisi-posisi menteri jika munas Golkar dilaksanakan sebelum pelantikan kabinet.
"Karena tujuan kami memimpin partai bukan hanya melulu soal jabatan tapi yang lebih penting adalah menjaga partai ini agar tetap besar," katanya.
"Jadi saya tegaskan kami berkomitmen menjaga suasana politik kondusif sampai pelantikan presiden, kalau perlu sampai pelantikan kabinet agar kami tidak dituding menginginkan posisi-posisi itu. Kerja kami adalah kerja ikhlas agar menjaga Partai Golkar tidak merosot di Pemilu 2024," tambah Bamsoet.
Dalam deklarasi tersebut, juga ada Nota Kesepakatan Bersama "Deklarasi Bersama Calon-Calon Ketua Umum Partai Golkar Periode 2019-2024". Isinya sebagai berikut :
1. Partai Golkar harus menjadi rumah besar bagi Ormas yang mendirikan dan didirikan, serta keluarga besar TNI dan ulama.
2. Meminta untuk segera diadakan Rapat Pleno, Rapimnas, menuju Munas pada akhir Agustus atau awal September 2019 sesuai dengan AD/ART.
3. Partai Golkar sebagai salah satu anggota Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang diharapkan menjadi andalan pemerintah kepemimpinan Jokowi-Maruf Amin, sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa bakti 2019-2024, perlu secepatnya melakukan konsolidasi internal kepemimpinan di tingkat pusat sesuai ketentuan AD/ART Partai Golkar sebelum Presiden dan Wakil Presiden dilantik secara resmi.
4.Penyelenggaraan Munas harus mencerminkan semangat dernokrasi, kompetisi yang sehat sehingga tidak boleh ada perpecahan dan kegaduhan, termasuk pemecatan.
5. Jika menjadi Ketua Umum, akan merangkul semua pihak termasuk tim pesaing, karena Partai Golkar adaah rumah besar bagi semua stakeholder.
6. Menciptakan Partai Golkar sebagai tempat yang nyaman bagi generasi milenial serta mendorong terciptanya regenarasi secara sistematis dan keberlanjutan.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno